Mentan Tegas, Evaluasi Penyaluran Pupuk, Manager dan Distributor Tak Kompeten Akan Dicopot!
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman -ist/net-
Mentan Tegas, Evaluasi Penyaluran Pupuk, Manager dan Distributor Tak Kompeten Akan Dicopot!
REL, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengambil langkah tegas untuk memastikan kelancaran penyaluran pupuk subsidi ke seluruh Indonesia.
Dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Pangan Merah Putih di Lapangan Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Mentan langsung memanggil sejumlah Kepala Desa (Kades) yang menyampaikan keluhan terkait distribusi pupuk subsidi di daerah mereka.
Acara yang dihadiri sejumlah pejabat seperti Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, juga menjadi momen penting bagi Amran untuk mengidentifikasi akar masalah distribusi pupuk subsidi.
BACA JUGA:Saukani dan Wulan Purnamasari Resmi Dilantik Sebagai Wakil Ketua DPRD Empat Lawang 2024-2029
Keluhan Kepala Desa Soal Pupuk Subsidi
Dari sepuluh Kades yang hadir, mayoritas mengeluhkan keterlambatan distribusi pupuk subsidi ke daerah masing-masing. Salah satu Kades asal Sumatra Selatan menyatakan belum ada tambahan pupuk untuk desanya.
Menanggapi hal ini, Amran langsung memanggil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rachmat Pribadi, untuk memberikan penjelasan.
"Pak Dirut, apa masalahnya? Sekarang baru berapa persen pupuk tersalur? Ini harus selesai segera!" ujar Amran dengan nada tegas.
Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya telah menambah kuota pupuk subsidi hingga 100% dari kuota tahun lalu, yakni mencapai 9,55 juta ton. "Presiden kita sudah menambah kuota 100%. Jadi, tidak ada alasan pupuk terlambat," tambah Amran.
Teguran Hingga Perintah Pemecatan
Mentan Amran juga menyampaikan kritik keras kepada Kades yang dinilai terlalu bergantung pada bantuan pemerintah. Ketika salah satu Kades dari Banyuwangi mengeluhkan kesulitan membeli solar untuk mesin pompa air, Amran langsung menegurnya.
"Kepala Desa jangan terlalu manja. Sudah diberi bibit dan pompa gratis, masa solar pun minta pemerintah. Pahlawan Jawa Timur berkorban nyawa untuk bangsa ini, masa beli solar saja susah? Jangan ditiru sikap seperti ini!" tegasnya.