Walk Out

Namanyi: Lucianty Pahri. Saat itu dia menjabat anggota DPRD provinsi Sumsel. Suaminyi, Pahri Azhar, menjabat bupati Musi Manyuasin. Periode kedua. 

Luci diadili. Dia dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara. Sedang suami Luci dijatuhi hukuman 3 tahun. Kelak, setelah bebas dari penjara, Pahri mengalami kecelakaan lalu-lintas: meninggal dunia. 

Meski harus masuk penjara, hak-hak politik Luci tidak dicabut. Karena itu Luci, setelah bebas dari penjara, maju sebagai calon anggota DPD dari Sumsel. 

Dia tidak pernah menutup-nutupi masa lalunyi itu. Semua itu, kata Luci, adalah kehendak Allah. 

Suami-istri itu tokoh Partai Amanat Nasional di Sumsel. Kekayaan mereka, menurut LHKPN, mencapai Rp 500 miliar. 

Di Pilkada 2024 ini istri Pahri maju sebagai calon bupati Muba. Dia masih sangat populer. Masih kaya. Awalnya hampir saja menjadi calon tunggal. Sudah 11 partai mengusungnyi. 

Akhirnya tinggal PKB dan Nasdem yang belum bergabung. Dua partai itu lantas mencalonkan Toha. Dua lawan sebelas. 

Saya kenal Toha. Pernah. Lebih 18 tahun lalu. Dia adalah staf lokal di perusahaan milik seseorang yang Anda kenal. Usaha itu di bidang pengelolaan sumur-sumur minyak tua di Muba. 

Saat orang itu jadi sesuatu, usaha itu berakhir. Izinnya habis. Ia tidak mau memperpanjang. Sumur-sumur minyak itu pun terancam telantar. Tohalah yang berinisiatif meneruskan. Ia sudah tahu bagaimana manajemen lama mengelolanya. 

Toha membentuk perkumpulan masyarakat di desanya. Perkumpulan itulah yang menambang minyak mentah yang ditinggalkan orang itu. Hasilnya Toha kirim ke Pertamina setempat. 

Boleh dikata Toha adalah pelopor perjuangan melegalkan penambangan sumur minyak lama untuk menggerakkan perekonomian rakyat setempat. 

Modal awalnya dari 29 sumur itu, lantas kini berkembang menjadi 500 sumur lebih. 

Toha juga berjuang agar daerah mendapat manfaat dari minyak mentah di sana. Karena itu dibentuklah perusahaan daerah kabupaten Muba. 

Pertamina tentu tidak bisa menerima pasokan minyak mentah dari perorangan maupun perkumpulan. Maka perkumpulan mengirim minyak ke Pertamina lewat bendera Perusda. 

Dari minyak mentah itu ekonomi Toha membaik. Kekayaannya saat ini sekitar Rp 50 miliar. Tidak punya utang. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan