China Tanggapi Ancaman Donald Trump Soal BRICS: Fokus pada Kerja Sama, Bukan Konfrontasi
Doc/Foto/Ist--
BACA JUGA:112 Peserta CPNS Kemenkumham Sumsel Ikuti Tes SKB Praktik Kerja
BACA JUGA:Melihat Desa Quran Palembang, Wisata Religi dan Edukasi yang Mempesona di Tengah Kota
Dampak Potensial Bagi Indonesia
Indonesia, yang telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS, terus mengikuti perkembangan ini. Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS dapat memberikan manfaat besar, termasuk memperkuat posisi dalam perdagangan internasional dan mendiversifikasi ekonomi.
Namun, ancaman tarif dari AS dapat menimbulkan tantangan baru bagi Indonesia jika langkah BRICS mempercepat proses dedolarisasi. “Indonesia perlu mengambil langkah hati-hati dalam menyelaraskan diri dengan BRICS tanpa mengorbankan hubungan strategis dengan Amerika Serikat,” ujar Sugiono dalam rapat dengan DPR pekan lalu.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Hotel Murah di Malang Jelang Nataru 2024, Harga Mulai 40 Ribuan!
BACA JUGA:Prabowo Pertegas Komitmen: Rp81 Triliun untuk Kesejahteraan Guru pada 2025
Komitmen untuk Stabilitas Global
Tiongkok menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan anggota BRICS lainnya untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global. “Kami akan memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang untuk menciptakan dunia yang lebih stabil dan makmur,” pungkas Lin Jian.
Sementara itu, negara-negara BRICS lainnya diharapkan akan merumuskan tanggapan kolektif terhadap ancaman Trump dalam pertemuan puncak mendatang yang dijadwalkan berlangsung di Moskow pada awal tahun 2024***