PWI Empat Lawang Meriahkan Porwada ke-4 di Muba

Personil PWI Empat Lawang ikut bertanding di Porwada Musi Banyuasin (Muba). Foto : Adi Candra/REL--
REL, Musi Banyuasin – Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) ke-4 tahun 2024 menjadi ajang bersejarah bagi insan pers se-Sumatera Selatan. Acara ini berlangsung pada 3-5 Desember 2024 di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan melibatkan 450 wartawan dari 17 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Salah satu yang turut memeriahkan adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Empat Lawang.
Plt Ketua PWI Empat Lawang menyatakan rasa senang atas kesempatan ini. “Kami sengaja datang jauh-jauh dari Empat Lawang untuk mengikuti Porwada, sekaligus menjalin silaturahmi dengan teman-teman wartawan se-Sumsel. Olahraga ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mempererat kebersamaan,” ujarnya.
Atlet PWI Empat Lawang Siap Berjuang
Empat atlet PWI Empat Lawang ambil bagian di tiga cabang olahraga (cabor):
Bulu Tangkis: Rodi Hartoni.
Tenis Meja: Adi Candra.
Domino: Pasangan Hendro dan Fahrurozi.
Rodi Hartoni menuturkan bahwa meskipun tidak menargetkan medali, mereka akan berusaha maksimal. “Yang penting kami bermain dengan baik dan menjaga sportivitas. Olahraga sehat, silaturahmi jalan,” kata Rodi dengan semangat.
Porwada kali ini memperlombakan tujuh cabang olahraga, yaitu futsal, bulu tangkis, tenis meja, domino, e-sport, biliar, dan catur, dengan total 62 medali emas, perak, dan perunggu yang diperebutkan.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Muba, H. Apriadi, dan dihadiri oleh Forkopimda Muba, Asisten Pemerintah Provinsi Sumsel, serta para pengurus PWI dari seluruh kabupaten/kota di Sumsel.
Dalam sambutannya, Apriadi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta. “Kami dari pemerintah Kabupaten Muba mendukung penuh kegiatan ini. Semoga ajang ini sukses dan dapat mempererat silaturahmi antarwartawan,” ujarnya.
BACA JUGA:Dinsos Salurkan Alat Bantu Untuk Disabilitas
BACA JUGA:Bahas Proyek Prioritas Tahun 2025
Ketua PWI Sumsel, Kurnadi, S.T., juga menegaskan bahwa Porwada bukan hanya soal kompetisi, tetapi tentang kebersamaan. “Yang menang jangan terlalu bangga, yang kalah tidak perlu berkecil hati. Ini adalah ajang untuk silaturahmi dan sportivitas,” katanya.