Gus Miftah Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden: Kehilangan Gaji dan Fasilitas Setara Menteri

Doc/Foto/Ist--

Pengunduran diri Gus Miftah menjadi sorotan, mengingat jabatan tersebut membawa tanggung jawab strategi dalam menyampaikan pesan dan misi Presiden di tingkat nasional maupun internasional. Namun, langkah ini dinilai sebagai bentuk tanggung jawab moral atas kejadian yang mengundang kritik.

Meski demikian, sejumlah pihak mengapresiasi keberaniannya mundur, menghindari polemik berkepanjangan yang berpotensi mencoreng institusi kepresidenan. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai pengganti yang akan diangkat untuk mengisi posisi tersebut.

BACA JUGA: Kejutan Prabowo di Beijing: Fasih Berbahasa Mandarin, Dapat Tepuk Tangan Meriah dari Pebisnis China

BACA JUGA: Prabowo Tunjuk Gibran sebagai Plt Presiden, Ini Wewenang dan Tugasnya

Keputusan ini juga menimbulkan diskusi di kalangan masyarakat mengenai regulasi terkait hak keuangan dan fasilitas yang diterima pejabat tinggi negara, terutama yang menyandang status non-permanen seperti utusan khusus.

Dengan mundurnya Gus Miftah, Presiden diharapkan segera menunjuk penggantinya yang mampu menjalankan tugas dengan baik, terutama dalam menjaga citra dan kehormatan lembaga kepresidenan***

 

 

 

Tag
Share