Indonesia Impor 30 Juta Ton Pangan per Tahun, Target Swasembada 2027 Hadapi Tantangan Berat

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa total impor pangan Indonesia telah mencapai 30 juta ton per tahun.-Doc/Foto.Ist-
1. Penyederhanaan Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi
Sebelumnya, distribusi pupuk bersubsidi membutuhkan pengesahan dari berbagai pihak, mulai dari bupati, gubernur, hingga Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan.
Proses ini sering kali menyebabkan pupuk tiba di tangan petani pada saat panen, bukan pada waktu tanam.
Kini, kebijakan baru memungkinkan Kementerian Pertanian mengambil keputusan secara langsung, sehingga pendistribusian pupuk bisa lebih cepat dan tepat waktu.
2. Sentralisasi Kewenangan Penyuluh Pertanian Lapangan
Sebelumnya, penyuluh pertanian berada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten.
Kini, kewenangan tersebut dipindahkan ke tingkat pusat, memungkinkan penyuluh berperan lebih efektif dalam pelatihan petani terkait padi, hortikultura, dan perkebunan rakyat.
"Penyuluhan itu nanti dia akan berfungsi sebagai penyuluh pertanian padi, hortikultura, juga penyuluhan tanaman-tanaman perkebunan rakyat," ungkap Zulhas.
BACA JUGA:Nyicil Toyota Avanza Baru Rp 1 Jutaan per Bulan, Begini Skemanya
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Bantu Siswa Hemat dan Lebih Suka Sayuran
Tantangan dan Harapan ke Depan
Langkah-langkah yang diambil ini merupakan bagian dari upaya besar mewujudkan swasembada pangan. Namun para pengamat menilai bahwa tantangan kebijakan integrasi lintas kementerian masih menjadi penghambat utama.
Selain itu, kemandirian pangan juga memerlukan dukungan dari infrastruktur pertanian yang memadai, termasuk irigasi, teknologi pertanian modern, dan dukungan pembiayaan bagi petani.
Jika langkah-langkah percepatan ini berhasil, maka pada tahun 2027 Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pangan dan meningkatkan kedaulatan pangan nasional***