Dudung Abdurachman Tanggapi Kasus Gus Miftah: Sikap Ksatria yang Perlu Dicontoh

Dudung Abdurachman tanggapi kasus Gus Miftah-D-
REL,BACAKORAN.CO - Pada 14 Desember 2024, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman memberikan tanggapannya terkait kasus yang melibatkan Gus Miftah, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, yang tengah menjadi perbincangan publik. Dalam wawancaranya, Dudung mengungkapkan bahwa ia mengenal baik sosok Gus Miftah, yang terkenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos.
Namun, Dudung menegaskan bahwa meskipun Gus Miftah adalah orang yang baik, kata "goblok" yang ia lontarkan kepada seorang penjual es teh dalam sebuah ceramah tidak tepat, karena dapat menyemangati orang kecil. Meski begitu, Dudung menilai sikap Gus Miftah yang segera meminta maaf atas kesalahannya sebagai hal yang patut diapresiasi.
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ini Misteri Cara Pembangunan Piramida Mesir Terkuak
BACA JUGA:Keren Banget, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata Alam di Bogor untuk Melepas Penat
“Yang saya salut dari beliau adalah ketika beliau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Itu adalah tindakan ksatria. Beliau mengakui kesalahan dan memperbaiki diri, suatu sikap yang perlu kita contoh,” ujar Dudung.
Dudung juga membandingkan sikap Gus Miftah dengan beberapa pejabat dan tokoh lain yang enggan mengakui kesalahan mereka atau meremehkan diri sendiri setelah melakukan pelanggaran. Ia mengkritik ketidakjelasan tindakan terhadap beberapa pernyataan yang lebih parah dari Gus Miftah yang belum mendapatkan sanksi, baik dari kalangan ulama maupun politikus.
BACA JUGA:Dua Mahasiswa Koas Unsri Viral, Begini Profil Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
BACA JUGA:Seleksi Kompetensi PPPK 2024: Honorer Berpeluang Mendapatkan NIP Februari 2025, Simak Sini !
Menurutnya, situasi politik yang tidak stabil saat ini mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kasus Gus Miftah. Jika Gus Miftah tidak berada dalam lingkaran pemerintahan Presiden, kasus ini mungkin tidak akan sebesar ini. Dudung menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap pernyataan yang tidak pantas harus diterapkan di Indonesia, mirip dengan langkah-langkah tegas yang diambil di negara-negara lain.
Kasus Gus Miftah berawal dari ucapan yang dianggap sebagai seorang penjual es teh yang sedang berdagang di sekitar acara pengajian. Perkataan tersebut memicu kontroversi di media sosial, namun sikap Gus Miftah yang mengakui kesalahan dan meminta maaf mendapat apresiasi dari beberapa pihak, termasuk Dudung Abdurachman***