Empat Klub Premier League di Ujung Tanduk
HADAPI: Empat klub Premier League tengah menghadapi ketidakpastian besar terkait aturan Profit and Sustainability (P&S). Foto: Getty Images--
REL, Inggris – Empat klub Premier League tengah menghadapi ketidakpastian besar terkait aturan Profit and Sustainability (P&S) yang dapat membawa dampak signifikan pada perburuan gelar maupun zona degradasi.
Chelsea, Nottingham Forest, Everton, dan Leicester City menjadi sorotan utama jelang tenggat waktu pengumpulan laporan keuangan yang berakhir pada malam Tahun Baru.
Semua 20 tim di liga harus menyerahkan laporan keuangan 2023-2024 sebelum batas waktu yang ditetapkan.
BACA JUGA:Terancam Gagal Rekrut Marcus Rashford dan Mohamed Salah
BACA JUGA:Chelsea Tumbang di Markas Ipswich
Chelsea dan Nottingham Forest, yang kini mengincar posisi Liverpool di puncak klasemen sekaligus zona Liga Champions, berpotensi terkena pengurangan poin jika kerugian mereka melebihi batas maksimal £105 juta yang ditetapkan liga.
Di sisi lain, Everton dan Leicester City, yang tengah berjuang keluar dari ancaman degradasi, juga dihadapkan pada risiko sanksi. Kondisi ini bisa semakin memperburuk posisi mereka di klasemen.
Chelsea, yang saat ini berada di posisi keempat, telah menggunakan taktik akuntansi dengan menjual dua hotel di Stamford Bridge senilai £76 juta ke perusahaan afiliasi.
BACA JUGA:Atletico Madrid di Puncak Kejayaan
BACA JUGA:Dewa 19 Tunda Konser Demi Prioritaskan Laga Timnas Indonesia vs Bahrain
Namun, absennya mereka dari kompetisi Eropa menciptakan celah besar dalam neraca keuangan.
Nottingham Forest, yang kini duduk di posisi kedua, lebih optimistis memenuhi ambang batas berkat aktivitas transfer mereka.
Pelatih Nuno Espirito Santo optimis skuadnya mampu menjaga momentum, meski ancaman sanksi tetap membayangi.
Everton, yang baru saja menjual Ben Godfrey seharga £10 juta, masih dalam pengawasan ketat pemilik baru, The Friedkin Group.