Respons Menag soal Wacana Libur Sekolah Sebulan Selama Ramadan, Ibadah Berkualitas Jadi Fokus Utama

menteri Agama RI-ist/net-

Respons Menag soal Wacana Libur Sekolah Sebulan Selama Ramadan, Ibadah Berkualitas Jadi Fokus Utama

REL, Jakarta – Wacana libur sekolah selama satu bulan penuh di bulan Ramadan menjadi perhatian publik. 

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, memberikan tanggapan terkait usulan tersebut. 

Menurutnya, penerapan libur Ramadan sudah berjalan di madrasah dan pondok pesantren di bawah naungan Kementerian Agama.

“Sebetulnya di pondok pesantren, libur selama Ramadan itu sudah berlaku,” ujar Nasaruddin di Monas, Jakarta Pusat.

Namun, untuk sekolah umum di luar madrasah dan pesantren, kebijakan ini masih dalam tahap wacana dan pembahasan lebih lanjut.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025: Target dan Tantangan

BACA JUGA:Pindah dari Sekolah Swasta ke Negeri? Ini Kabar Baik untuk Guru Bersertifikasi PPG!

Ramadan Berfokus pada Ibadah Berkualitas

Nasaruddin menegaskan bahwa libur atau tidaknya sekolah selama Ramadan, yang terpenting adalah umat Islam dapat menjalani ibadah dengan lebih berkualitas.

“Libur atau tidak libur, sama-sama kita harapkan agar ibadahnya tetap berkualitas. Ramadan adalah momen untuk berkonsentrasi memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkapnya.

Selain itu, Nasaruddin mengimbau umat non-Muslim untuk saling menghormati dan menjaga harmoni selama Ramadan. “Ramadan kali ini kami berharap bisa menciptakan suasana yang lebih berkualitas, baik dari sisi ibadah maupun kehidupan sosial,” tambahnya.

Fokus pada Pendidikan Berbasis Amalan

Menag menekankan pentingnya pemanfaatan Ramadan sebagai momen memperdalam nilai-nilai agama, khususnya di madrasah dan pesantren. Ia berharap anak-anak dapat lebih fokus pada kegiatan spiritual seperti mengaji, menghafal Al-Quran, dan menjalankan amalan sosial.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan