Mike Johnson Terpilih Kembali Sebagai Ketua DPR Amerika Serikat
Mike Johnson Terpilih Kembali Sebagai Ketua DPR Amerika Serikat --
RAKYATEMPATLAWANG – Mike Johnson berhasil mempertahankan posisinya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat dalam pemungutan suara putaran pertama pada Jumat (3/1/2025), saat Kongres ke-119 dimulai.
Johnson mengamankan 218 suara, jumlah minimum yang dibutuhkan untuk mempertahankan jabatannya di tengah mayoritas tipis Partai Republik di DPR.
Kongres ke-119 dimulai dengan sejumlah perubahan besar di kedua kamar legislatif.
Di DPR, Partai Republik memegang mayoritas tipis dengan perbandingan 219-215 kursi. Sementara itu, di Senat, Partai Republik kini memiliki kursi mayoritas 53-47, menggantikan dominasi Demokrat sebelumnya.
BACA JUGA:BI Catat Aliran Modal Asing Deras Selama 2024, Rupiah Tetap Melemah di Level Rp16.000-an
Di Senat, Senator Mitch McConnell, yang telah memimpin Partai Republik selama 18 tahun, mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Senator John Thune kini mengambil alih sebagai pemimpin mayoritas, menghadapi tantangan legislatif dengan mayoritas yang belum cukup untuk meloloskan sebagian besar undang-undang tanpa dukungan lintas partai.
Posisi Johnson sebagai Ketua DPR sempat dipandang rapuh menyusul kesepakatannya bulan lalu dengan Partai Demokrat untuk menjaga pendanaan pemerintah tetap berjalan.
Langkah ini memicu kritik dari sesama anggota Partai Republik yang menganggapnya terlalu kompromistis.
BACA JUGA:Joel Veltman Ungkap Keturunan Indonesia, Pernah Berandai-Andai Bela Timnas Garuda
Hanya diperlukan dua suara dari anggota Republik untuk menggoyahkan kepemimpinannya. Meskipun demikian, dukungan signifikan dari Presiden terpilih Donald Trump tampaknya membantu memperkuat posisi Johnson.
Trump menggambarkan Johnson sebagai “orang yang baik, pekerja keras, dan religius” melalui unggahan media sosialnya.
Namun, tidak semua anggota Partai Republik mendukung Johnson. Chip Roy dan Thomas Massie, anggota partai yang berpengaruh, secara terbuka menyatakan keraguan terhadap kemampuannya memimpin.
Bahkan, Steve Bannon, sekutu Trump yang vokal, mendesak agar Johnson dicopot dari jabatan Ketua DPR.