Menteri Abdul Mu'ti Akui Distribusi Guru Belum Merata, Ini Solusinya
Menteri Abdul Mu'ti Akui Distribusi Guru Belum Merata, Ini Solusinya-ist/net-
Menteri Abdul Mu'ti Akui Distribusi Guru Belum Merata, Ini Solusinya
REL, Semarang - Menteri APendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa distribusi guru di Indonesia masih menjadi tantangan utama dalam dunia pendidikan.
Meski rasio guru dan murid secara nasional sudah mencukupi, ketimpangan distribusi menyebabkan sejumlah daerah kekurangan guru, sementara daerah lain justru surplus.
"Problem kita adalah distribusi guru yang belum merata. Ada daerah yang surplus guru, tapi banyak juga daerah yang kekurangan," ungkap Abdul Mu'ti usai memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (6/1).
Ia menjelaskan, ketimpangan ini tak hanya terjadi pada tingkat wilayah, tetapi juga di tingkat sekolah. Beberapa sekolah memiliki kelebihan guru, sedangkan lainnya mengalami kekurangan.
Langkah Strategis Pemerintah
Untuk mengatasi permasalahan ini, Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa kementeriannya telah mengambil dua langkah strategis:
1. Penugasan Guru ASN ke Sekolah Swasta
Guru-guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS maupun PPPK, kini dapat ditugaskan di sekolah swasta. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kebijakan sebelumnya yang menyebabkan lebih dari 100.000 guru PPPK hanya mengajar di sekolah negeri, sehingga sekolah swasta mengalami kekurangan.
BACA JUGA:Menteri Abdul Mukti Minta Maaf Soal Kenaikan Gaji Guru, Tunjangan Naik, Beban Mengajar Dipangkas
2. Koordinasi Antar Pemerintah
Penempatan guru dilakukan melalui koordinasi antara kementerian, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah provinsi.
Untuk jenjang TK hingga SMP, penempatan guru menjadi kewenangan kabupaten/kota, sementara untuk SMA dan SLB berada di bawah kewenangan provinsi.