Surat Papa

Proses persemayaman Alvin Lim. FOTO: IST--

Kate mendapat semua cerita itu dari Alvin. "Papa sering bercerita soal masa bayi saya," ujar Kate. 

Sejak dipisahkan dari mamanyi itu nama Kate diganti Baby. Agar tidak ketahuan kalau namanyi Kate. 

"Sampai sekarang pun keluarga saya masih memanggil saya Baby," ujar Kate. 

Setelah SMA nanti Baby akan kuliah di dua universitas sekaligus. Dia akan masuk Universitas Pelita Harapan (UPH) seperti Phio. Ambil jurusan bisnis. Lalu akan masuk lagi Universitas Gunung Jati seperti Alvin. Untuk ambil ilmu hukum. Di situlah papanyi memperoleh gelar sarjana hukum, setelah ia lulus finance di University of California, Berkeley di Amerika Serikat. 

Baby sendiri sudah memanggil Phio mami. Dulunya Baby memanggil Phio tante. 

Alvin memang belum lama menikahi Phio, tapi mereka sudah lama melakukan perkawinan. Lebih 10 tahun. Sejak Phio masih mahasiswi di UPH. 

Berarti Alvin hampir 10 tahun juga sendirian mengasuh Baby. Sejak berumur satu tahun sampai Baby kelas tiga SD. Setelah itu barulah Baby diasuh berdua dengan Phio. 

Phio dan Alvin memang beda umur. Banyak. Hampir 17 tahun. Kini Phio 30 tahun. Alvin 47 tahun. Tentu itu tidak sebanyak selisih usia Ahok dengan istri barunya: 30 tahun. 

Semua pelayat yang saya ajak ngobrol mengagumi Alvin di soal perjuangannya menegakkan hukum dan keadilan. 

Sampai sudah cuci darah pun masih terus menantang polisi dan jaksa. 

Sudah sakit parah pun, menjelang ajalnya, masih menantang pengacara senior lawannya. 

Prinsip penegakan hukum Alvin akan abadi diingat orang: No Viral No Justice. Tanpa diviralkan di medsos tidak akan ada keadilan. 

Penegak hukum, katanya berulang kali, hanya memihak ke yang punya kuasa dan yang punya uang. 

"Mengapa Alvin tidak mau transplantasi ginjal?" tanya saya ke Uci, panggilan Phio. 

"Sebenarnya akhirnya mau juga. Kami sudah ke Guangzhou. Sudah dapat donor," kata Phio. "Waktu pemeriksaan di sana diketahui paru Alvin infeksi," tambahnyi. 

Tag
Share