Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Saat Mengonsumsi Obat

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Jumat , 17 Jan 2025 - 11:00

REL - Minum obat saat sakit adalah hal yang umum dilakukan, namun tahukah Anda bahwa konsumsi obat tidak hanya bergantung pada dosis dan jadwal yang tepat? Jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan, mempengaruhi efektivitasnya, bahkan memicu efek samping yang berbahaya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi bersamaan dengan obat. Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang perlu Dihindari saat mengonsumsi obat:

1. Jus Anggur

Jus anggur adalah salah satu minuman yang paling berisiko jika diminum bersamaan dengan obat. Jus ini dapat bereaksi negatif terhadap hampir semua jenis obat.

Menurut penelitian dari Oman Medical Journal, jus anggur mengubah cara tubuh memetabolisme obat, mempengaruhi kemampuan hati untuk memproses obat dalam tubuh.

Efek ini dapat menurunkan atau meningkatkan efektivitas obat dan memicu efek samping yang berbahaya.

2. Brokoli, Bayam, dan Kangkung

Obat pengencer darah seperti warfarin digunakan untuk mencegah pembekuan darah, namun efektivitasnya bisa terganggu jika dikonsumsi bersamaan dengan sayuran yang kaya akan vitamin K, seperti brokoli, bayam, kangkung, dan peterseli.

Vitamin K dapat mengurangi kemampuan warfarin untuk mencegah pembekuan darah, yang meningkatkan risiko pembekuan yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, konsumsilah sayuran ini dengan hati-hati jika Anda sedang mengonsumsi warfarin, terutama dalam jumlah besar.

3. Jus Cranberry

Jus cranberry diketahui dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin.

makanan dan minuman yang perlu dihindari saat mengonsumsi obat                            rel - minum obat saat sakit adalah hal yang umum dilakukan, namun tahukah anda bahwa konsumsi obat tidak hanya bergantung pada dosis dan jadwal yang tepat? jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan, mempengaruhi efektivitasnya, bahkan memicu efek samping yang berbahaya.
oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi bersamaan dengan obat. berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari saat mengonsumsi obat:
baca juga: 5 minyak goreng sehat yang wajib dicoba penderita diabetes untuk hidup lebih seimbang
1. jus anggur
jus anggur adalah salah satu minuman yang paling berisiko jika diminum bersamaan dengan obat. jus ini dapat bereaksi negatif terhadap hampir semua jenis obat.
menurut penelitian dari oman medical journal, jus anggur mengubah cara tubuh memetabolisme obat, mempengaruhi kemampuan hati untuk memproses obat dalam tubuh.
efek ini dapat menurunkan atau meningkatkan efektivitas obat dan memicu efek samping yang berbahaya.
2. brokoli, bayam, dan kangkung
obat pengencer darah seperti warfarin digunakan untuk mencegah pembekuan darah, namun efektivitasnya bisa terganggu jika dikonsumsi bersamaan dengan sayuran yang kaya akan vitamin k, seperti brokoli, bayam, kangkung, dan peterseli.
vitamin k dapat mengurangi kemampuan warfarin untuk mencegah pembekuan darah, yang meningkatkan risiko pembekuan yang tidak diinginkan.
oleh karena itu, konsumsilah sayuran ini dengan hati-hati jika anda sedang mengonsumsi warfarin, terutama dalam jumlah besar.
baca juga: kasus infeksi mirip covid-19 merebak, indonesia diimbau tingkatkan kewaspadaan
3. jus cranberry
jus cranberry diketahui dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin.
penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jus cranberry dapat mengganggu enzim (cyp2c9) yang bertanggung jawab untuk memecah warfarin dalam tubuh, yang pada pasangannya dapat meningkatkan kadar inr (international normalized ratio) tanpa menimbulkan pendarahan.
peningkatan kadar inr ini dapat berisiko pada pasien, terutama lansia, sehingga sangat disarankan untuk menghindari jus cranberry saat mengonsumsi warfarin.
4. makanan yang mengandung tyramine (keju tua, anggur merah, pisang matang, salami)
bagi penderita depresi yang mengonsumsi obat maoi (monoamine oxidase inhibitors), makanan yang kaya akan tyramine seperti keju tua, anggur merah, pisang matang, dan salami dapat memicu memicu tekanan darah yang berbahaya, yang dikenal sebagai “reaksi keju.”
maoi menghambat enzim yang memecah tyramine dalam tubuh, sehingga meningkatkan konsentrasi tyramine dalam darah dan berpotensi menyebabkan krisis hipertensi.
jika anda mengonsumsi maoi, sebaiknya hindari makanan yang mengandung tyramine untuk mencegah risiko kesehatan yang serius.
baca juga: 5 postur tubuh yang buruk bagi kesehatan
5. kopi
kopi yang mengandung kafein, dapat berinteraksi dengan obat bronkodilator seperti teofilin.
baik kopi maupun teofilin mengandung senyawa xantin, dan mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak saat mengonsumsi teofilin dapat meningkatkan risiko toksisitas obat.
gejala toksisitas ini meliputi mual, muntah, sakit kepala, dan iritabilitas. selain itu, kafein dan teofilin keduanya menstimulasi sistem saraf pusat, yang dapat memperkuat efeknya dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
6. jus jeruk bali
jus jeruk bali dapat meningkatkan bioavailabilitas teofilin dalam tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang terkait dengan obat tersebut.
bagi pasien yang mengonsumsi teofilin secara teratur, pemantauan kadar obat ini sangat penting, terutama jika mereka juga mengonsumsi jus jeruk bali atau minuman berkafein lainnya.
baca juga: ini 5 manfaat daun kenikir yang masih jarang pengetahuan dan cara mengolahnya
kesimpulan
meskipun obat dapat membantu penyembuhan, interaksi antara obat dan makanan atau minuman dapat mempengaruhi efektivitas obat tersebut.
oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai makanan dan minuman yang harus dihindari saat mengonsumsi obat tertentu.
hindari mengonsumsi jus anggur, sayuran tertentu seperti brokoli dan bayam, serta makanan yang mengandung tyramine atau kafein, untuk menghindari dampak negatif pada kesehatan anda.
dengan memahami interaksi obat dan makanan, anda dapat obat bekerja dengan optimal untuk kesembuhan anda.***