Bunuh Istri Gegara Tidak Diberi Uang Rp150 Ribu

BUNUH ISTRI: Tersangka Sabarudin dan barang bukti parang, sudah diamankan di Mapolres Lubuklinggau. Foto : polres Lubuklinggau.--

Kata Jimmy, di rumah itu tinggal pelaku dan korban, bersama 2 anak korban dari suami sebelumnya. Semuanya laki-laki, ada yang sedang bekerja, ada sedang sekolah di bangku SMP. “Nikah sekitar 2 tahun, dan tinggal di sini,” terangnya.

Pembunuhan yang dilakukan tersangka Sabarudin terhadap istrinya, diduga sudah direncanakannya. Soal minta uang Rp150 ribu itu, hanya puncaknya saja. ”Kakak kau tuh (pelaku) lah 2 hari ini ngasah parang terus. Ayuk takut,” ucap korban, kepada saksi Wahyu.

Itu dikatakan korban sesaat sebelum kejadian. Saat korban hendak membeli santan ke warung di depan lorong, bertemu dengan Wahyu. “Ayuk tuh mau cerita dengan aku, karena aku dekat dengan Kak Sabar dan Yuk Tinik,” jelas Wahyu, yang berprofesi tukang ojek.

BACA JUGA:Pj Sekda Pagar Alam Tekan ASN Hadirkan Inovasi

Rencananya, Wahyu dan Sabarudin berniat memancing ikan, Kamis malam (16/1). Namun pembunuhan itu lebih dulu terjadi pagi harinya. Bahkan pascakejadian, Wahyu mengendarai sepeda motor sempat bertemu dengan pelaku.

Pelaku Sabarudin minta antarkan ke Polsek Lubuklinggau Utara. Namun karena Wahyu sudah ditelepon istrinya, maka dia meminta ojek lainnya mengantarkan Sabarudin ke Polres Lubuklinggau.

Hanya saja waktu itu, Wahyu mengaku belum tahu jika Sabarudin baru saja membunuh istrinya. “Aku sempat bertanya, bagaimana kondisi ayuk. Dijawabnya (pelaku), jangan banyak tanya,” kenang Wahyu.

Kakak ipar korban, Mujianto, terlihat datang ke kemar jenazah RS Siti Aisyah. Istri Mujianto, ayuk tertua dari korban Tinik Sawitri. “Saya tidak terima. Karena korban ini sejak kecil ikut kami,” cetusnya.

BACA JUGA:Strategi Cerdas Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi

Mujianto sendiri, sudah tidak bertegur sapa dengan Sabarudin. Sebab Sabarudin pernah menemuinya, bila dia kesal dan cemburu dengan istrinya. “Dia (pelaku) pernah ngomong, kagek aku sembelih (istrinya).Aku omong jangan cak itu, dio tu ado keluargonya. Sejak itu kami idak teguran lagi,” ujarnya kesal.

Hanya saja kronologis kejadian pembunuhan ini, Mujianto tidak tahu pasti. Mereka berlainan rumah, dan pagi kemarin dia sedang berkebun. “Almarhumah ini sudah 3 kali menikah. Dengan suami pertama, punya 2 anak cewek. Ikut ayahnya semua,” jelasnya.

Setelah cerai dari suami pertama, Tinik menikah lagi. Dapat 2 orang anak laki-laki, yang saat ini ikut tinggal bersama korban dan pelaku. “Dengan Sabar ini menikah sekitar 2 atau 3 tahun lalu, belum punya anak. Tapi nikahnya hanya siri,” beber Mujianto. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan