Presiden Prabowo: Maaf untuk Anak-Anak yang Belum Terima Makan Bergizi, Janji Selesai 2025
Presiden Indonesia Prabowo Subianto --
REL,BACAKORAN.CO - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan permintaan maaf kepada masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan ibu hamil, yang hingga saat ini belum mendapatkan akses ke program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Permintaan maaf ini disampaikan saat meresmikan proyek ketenagalistrikan di 18 provinsi yang termasuk dalam Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.
BACA JUGA:10 Daerah di Sumsel Telah Berstatus Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Hambatan Fisik dan Administratif
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengakui bahwa distribusi program makan bergizi gratis ke seluruh pelosok negeri menghadapi berbagai tantangan, termasuk hambatan fisik dan administratif.
"Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua, kepada semua anak-anak yang belum menerima," ucap Prabowo dengan penuh empati.
Presiden menegaskan bahwa meskipun terdapat kendala, pemerintah terus berupaya keras untuk mempercepat distribusi dan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi.
"Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kami laksanakan. Dan untuk itu membutuhkan waktu,” ujarnya.
BACA JUGA:Viral Pria Diduga Todongkan Pistol di Puncak Bogor Usai Tabrak 3 Motor
Target Capaian Akhir 2025
Presiden Prabowo optimis bahwa pada akhir tahun 2025, seluruh anak di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis.
Dia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan anggaran yang cukup untuk mendukung program tersebut. "Saya yakini bahwa 2025, akhir 2025 semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi," kata Prabowo.
Komitmen Pemerintah
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa program makan bergizi ini merupakan salah satu proyek besar yang memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak.