Harga Cabai Masih Melambung

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Selasa , 21 Jan 2025 - 20:40

TINGGI: Harga sejumlah bahan pangan di Kota Palembang terus menunjukkan fluktuasi tinggi, Senin (20/1/2025). Foto: dok/ist--

harga cabai masih melambung                            rel, palembang – harga sejumlah bahan pangan di kota palembang terus menunjukkan fluktuasi tinggi, dengan komoditas cabai sebagai salah satu yang paling terdampak. 
hingga saat ini, harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah bertahan di kisaran rp 60 ribu hingga rp 80 ribu per kilogram.
kepala dinas ketahanan pangan dan peternakan (dkpp) sumatera selatan, ruzuan effendi, menyatakan bahwa hasil monitoring di berbagai pasar belum memperlihatkan tren penurunan harga.
“cabai merah keriting masih berada di angka rp 80 ribu, sementara cabai rawit merah rp 60 ribu per kilogram. belum ada penurunan dari hasil pantauan kami di beberapa pasar palembang,” ungkap ruzuan, senin (20/1/2025).
baca juga:perilaku polantas nakal sorotan irwasda
selain cabai, harga bawang putih juga mengalami lonjakan signifikan, mencapai rp 40 ribu hingga rp 43 ribu per kilogram. 
sementara itu, harga bawang merah lebih stabil di kisaran rp 36 ribu per kilogram.
harga bahan pokok lainnya relatif stabil. daging sapi bertahan di rp 140 ribu hingga rp 150 ribu per kilogram, daging ayam di rp 32 ribu per kilogram, dan telur ayam tetap di sekitar rp 25 ribu per kilogram.
minyak goreng kemasan dijual seharga rp 19.500 hingga rp 20 ribu per liter, minyak curah rp 16 ribu, dan minyakita rp 17 ribu.
baca juga:diserempet bus pariwisata, sopir bentor tewas di tempat
tepung terigu curah dihargai rp 10 ribu per kilogram, sedangkan tepung kemasan rp 13 ribu.
harga beras juga stabil, dengan jenis premium dijual rp 14 ribu, beras medium rp 12 ribu, dan beras sphp rp 12.500 per kilogram. 
untuk ikan, tongkol berkisar rp 25 ribu hingga rp 35 ribu, ikan kembung rp 30 ribu hingga rp 35 ribu, dan ikan bandeng rp 30 ribu per kilogram.
menurut ruzuan, tingginya harga cabai disebabkan oleh menurunnya produksi akibat cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen. kendala distribusi juga menjadi faktor utama.
baca juga:tim rajawali tangkap pencuri motor di ogan ilir
“cuaca buruk dan hambatan distribusi membuat harga cabai sulit turun. untuk memenuhi kebutuhan, kami mendatangkan pasokan dari pasuruan, bengkulu, enrekang (sulsel), dan bali,” jelasnya.
lonjakan harga cabai telah berlangsung sejak periode natal dan tahun baru 2024/2025. 
pemerintah sumsel terus memantau situasi dan memastikan ketersediaan pasokan pangan.
meskipun harga beberapa bahan pangan stabil, masyarakat diimbau bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan alternatif bahan pangan yang tersedia. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Rel 22 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan