Harga Emas Anjlok, Turun Lebih dari 1% Seiring Aksi Jual Pasar Global

Doc/Foto/Ist--

Kebijakan perdagangan agresif yang diperkenalkan oleh Presiden Trump, seperti tarif 25% pada barang-barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% pada barang dari China yang mulai berlaku pada Februari 2025, dapat memperburuk inflasi.

Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai instrumen perlindungan terhadap inflasi.

Deutsche Bank memperkirakan bahwa tarif tersebut bisa mendorong inflasi AS dari 2,9% pada Desember 2024 menjadi 3,7% pada akhir 2025, yang akan semakin memperkuat daya tarik emas bagi para investor.

Selain itu, pelemahan dolar AS turut memberi dampak positif terhadap harga emas, yang sering kali dilihat sebagai alternatif yang lebih aman saat dolar melemah.

BACA JUGA:Enchanting Valley: Surga Wisata Baru di Puncak Bogor dengan Pesona Alam dan Hiburan Tak Terlupakan!

Investor Perhatikan Potensi Kenaikan Harga Emas Menjelang Imlek 2025

Pasar emas memasuki periode ketegangan tinggi menjelang perayaan Imlek 2025.

Analis Goldman Sachs mengingatkan bahwa dengan inflasi yang diperkirakan akan terus meningkat, banyak investor akan memilih emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka.

Mengingat volatilitas pasar dan ketidakpastian ekonomi global, harga emas diperkirakan akan terus menarik perhatian investor di seluruh dunia.

Dengan faktor-faktor tersebut, harga emas berpotensi untuk kembali mencetak rekor baru dalam beberapa bulan mendatang, menjadikannya sebagai salah satu instrumen investasi yang paling dilirik oleh investor global.***

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan