Pemerintah Berencana Hentikan Ekspor Minyak Mentah, Pertamina Dukung Kebijakan untuk Ketahanan Energi

Doc/Foto/Ist--

REL,BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia merencanakan untuk menghentikan ekspor minyak mentah guna memaksimalkan pengolahan domestik di dalam negeri.

PT Pertamina (Persero) menyambut baik rencana ini, dengan dukungan penuh terhadap kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa Pertamina mendukung kebijakan pembatasan ekspor minyak mentah.

“Kami patuh terhadap kebijakan ini karena sejalan dengan tren produksi minyak yang terus meningkat," ujarnya.

Pada tahun 2024, Pertamina berhasil memproduksi rata-rata 556 ribu barel per hari, angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan 415 ribu barel per hari pada tahun 2023.

BACA JUGA:Kabar Baik-Buruk untuk PPPK 2024 Tahap I: THR Tak Dapat, Gaji Ke-13 Masih Menanti!

Fadjar menjelaskan, salah satu alasan Pertamina tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut adalah karena perusahaan terus mengembangkan kapasitas kilang minyak domestik.

Misalnya, kilang di Balikpapan yang diperkirakan dapat beroperasi penuh tahun ini dengan kapasitas pengolahan yang meningkat sebesar 100 ribu barel per hari, menjadikan total kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari.

Selain itu, Pertamina juga tengah mengkaji proyeksi biaya produksi dalam negeri terkait penghentian ekspor minyak mentah.

Fadjar berharap harga minyak domestik yang beredar di dalam negeri bisa lebih kompetitif dan berdampak positif pada biaya pokok produksi (BPP).

BACA JUGA:Nikel Indonesia di Ujung Tanduk: Kebijakan Donald Trump Hantam Industri Mobil Listrik

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa kebijakan penghentian ekspor ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemrosesan minyak mentah domestik di kilang dalam negeri.

Pemerintah memperkirakan ekspor minyak mentah pada tahun ini sekitar 28 juta barel, dan sekitar 12 hingga 13 juta barel di antaranya akan diproses di kilang domestik untuk meningkatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor BBM dan mempercepat pencapaian swasembada energi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan