KIP Kuliah Akan Diganti, Ini Nama Barunya?

REL, Jakarta – Pemerintah berencana mengganti nama program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Menteri Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian masih mematangkan dan berkoordinasi terkait nama baru program tersebut.

“Dalam waktu dekat kami akan memberikan nama yang baru dari program ini karena disesuaikan dengan kabinet yang sedang berjalan, yaitu Kabinet Merah Putih,” ujar Satryo dalam Webinar Sosialisasi Pembukaan Pendaftaran KIP Kuliah Tahun 2025, Selasa (4/2/2025).

Perjalanan Beasiswa: Dari Bidik Misi ke KIP Kuliah

BACA JUGA:Heboh! 34 Peserta Lolos PPPK di Gorontalo Mendadak Dianulir, DPRD Bongkar Dugaan Kejanggalan

Program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu telah mengalami beberapa perubahan nama sejak pertama kali diluncurkan.

2010-2019: Beasiswa ini bernama Bidik Misi, diinisiasi oleh Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.

2019-2024: Program ini berubah menjadi KIP Kuliah di era Presiden Joko Widodo, yang telah memberikan bantuan kepada lebih dari 1,1 juta mahasiswa.

Sejak pertama kali diluncurkan hingga 2024, program ini telah membantu sekitar 1,6 juta mahasiswa menempuh pendidikan tinggi.

BACA JUGA:UNMURA Buka Pendaftaran! Kuliah Sambil Kerja? Bisa Banget!

“Untuk yang sekarang, kami sedang berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita punya nama baru yang akan digunakan,” kata Satryo.

Komitmen Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi

Satryo menegaskan bahwa meskipun namanya akan berubah, semangat program tetap sama, yakni memberikan kesempatan yang adil dan setara bagi mahasiswa Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menambahkan bahwa program ini akan dikembangkan lebih luas dengan menyesuaikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Pendaftaran MAN IC 2025 Tinggal 2 Pekan! Direktur KSKK Ingatkan Siswa agar Tidak Terlewat

“Melanjutkan praktik baik dalam pengelolaan sebelumnya dan mengembangkan program yang lebih fokus,” ujar Togar.