Realisasi Anggaran Ketahanan Pangan Naik Signifikan

Rahmadi Murwanto. Foto: dok/ist--

REL, Palembang - Sumatra Selatan berhasil mencatat peningkatan yang signifikan dalam realisasi anggaran ketahanan pangan selama tiga tahun terakhir. Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatra Selatan (DJPb Sumsel), alokasi anggaran ketahanan pangan tahun 2023 mencapai Rp435,4 miliar, menunjukkan kenaikan sebesar Rp57,7 miliar dari tahun sebelumnya.

Kepala Kantor Wilayah DJPb Sumsel, Rahmadi Murwanto, menyampaikan bahwa peningkatan anggaran tersebut difokuskan pada penyediaan benih, bibit, sarana prasarana panen, serta pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Alokasi anggaran ini, sebesar Rp303,5 miliar untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Rp131,9 miliar untuk penyaluran Transfer ke Daerah (TKD), mencerminkan komitmen Sumsel dalam memperkuat sektor ketahanan pangan.

Detail alokasi belanja K/L mencakup pengadaan benih berkualitas dan bibit unggul dengan jumlah yang mencengangkan, serta investasi pada sarana dan prasarana pascapanen. Pembangunan dan rehabilitasi irigasi juga menjadi fokus penting, dengan panjang jaringan mencapai angka yang mengesankan.

Sementara itu, penyaluran TKD dialokasikan untuk DAK fisik pertanian, DAK fisik irigasi, dan DAK non fisik ketahanan pangan dan pertanian. Langkah ini menunjukkan komprehensifnya upaya yang dilakukan Sumsel dalam mengoptimalkan sumber daya untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Pemkab OKI Terima 16 Sertifikat Aset dari BPN

BACA JUGA:Fatoni Dorong Sinergi dan Transparansi

Bambang Pramono, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, merinci prestasi luar biasa Sumsel dalam meningkatkan produksi padi, menduduki peringkat ketiga tertinggi di Indonesia pada tahun lalu. Namun, ia menegaskan bahwa fokus ke depan haruslah pada peningkatan kontribusi yang lebih besar, terutama dalam produksi padi.

Upaya untuk mencapai tujuan ini mencakup sinergitas yang lebih kuat di semua lapisan, pendampingan yang lebih masif, dan program terobosan, seperti menarik investor untuk terlibat dalam penggilingan padi besar. Dengan strategi ini, Sumatra Selatan bertujuan tidak hanya menjadi penyangga pangan nasional tetapi juga meningkatkan surplusnya melalui keterlibatan aktif dalam pembinaan petani. (*)

Tag
Share