Kasus Sabu Oknum Camat Berlanjut

REL, Muratara - Kasus penyalahgunaan narkotika oleh seorang camat di Nibung yang tertangkap tangan konsumsi sabu-sabu di ruang kerja terus berlanjut.

Kepolisian tidak hanya berfokus pada kasus ini, melainkan juga berkomitmen untuk melakukan tindakan tegas terhadap pelaku narkotika lainnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani, pada Minggu (4/2), menegaskan bahwa Kabupaten Muratara merupakan daerah perlintasan yang berbatasan dengan provinsi tetangga.

"Barang-barang tersebut rata-rata masuk dari luar daerah, dan sebelumnya wilayah Muratara sering dijadikan tempat transit oleh para pengedar narkoba. Namun, sekarang kami terus gencar melakukan penindakan di perbatasan," ujarnya. 

BACA JUGA:PSS Sleman Bersiap Hadapi Persikabo 1973

BACA JUGA:Barcelona Alami Krisis Cedera Terburuk

Peredaran narkotika di wilayah Kabupaten Muratara terjadi baik melalui jalur darat maupun jalur perairan. Beberapa desa dianggap sebagai spot khusus untuk transaksi dan penyebaran barang haram tersebut.

Kendati demikian, akses sulit menuju desa-desa tersebut karena hanya terdapat satu jalur masuk, yaitu melalui jembatan gantung.

"Pelaku-pelaku sudah kabur karena informasi penangkapan sering bocor. Setiap anggota harus melewati jembatan gantung untuk masuk ke sejumlah spot yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba," ungkapnya.

Terhadap penindakan narkotika, Kapolres Muratara menegaskan bahwa tidak akan ada pandang bulu, baik terhadap masyarakat sipil, pejabat publik, maupun anggota Polri. 

Semua yang terlibat dalam peredaran narkoba akan ditindak tegas.

"Kami tetap konsisten dalam memerangi peredaran narkotika. Siapapun yang menyalahgunakan obat-obatan terlarang akan kita tindak," tegasnya. 

Kapolres Muratara telah menginstruksikan anggotanya untuk melakukan pengetatan pengawasan, khususnya di wilayah perbatasan.

Patroli dan tindakan proaktif lainnya diarahkan untuk mengatasi para pengedar narkoba.