Terancam Terbengkalai? Ekonom Sebut IKN Bisa Jadi Proyek Gagal
![](https://rakyatempatlawang.bacakoran.co/upload/1986ccc70898a774022c12933f3c982c.jpg)
Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara -Doc/Foto.Ist-
REL,BACAKORAN.CO – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadapi tantangan besar setelah pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan semua kementerian dan lembaga untuk melakukan penghematan belanja melalui Instruksi Presiden Tahun 2025 No. 1 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Dampak dari kebijakan ini, anggaran pembangunan IKN yang sebelumnya dialokasikan di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini diblokir.
Menteri PU, Dody Hanggodo, mengonfirmasi bahwa kementeriannya mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp81,38 triliun, dari Rp110,95 triliun menjadi hanya Rp29,57 triliun.
BACA JUGA:Besarnya Penyerapan APBN Bukti Pemerintah Gagal Tarik Investor Untuk IKN
Akibatnya, tidak ada perkembangan signifikan dalam pembangunan IKN saat ini. "Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada. Kan tadi saya bilang, kan anggarannya kita diblokir semua, kok tanya progres? Gimana sih? Anggarannya [saja] enggak ada," ujar Dody saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Indikasi IKN Berpotensi Terbengkalai
Situasi ini semakin menguatkan kekhawatiran sejumlah pihak bahwa proyek IKN berpotensi terbengkalai.
Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPNVJ, Achmad Nur Hidayat, menilai penundaan relokasi Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN adalah salah satu tanda utama bahwa proyek ini tidak berjalan sesuai rencana.
Menurutnya, kehadiran ASN sangat krusial sebagai penggerak awal aktivitas ekonomi di ibu kota baru.
"Dengan adanya ASN, aktivitas ekonomi di sekitar IKN akan mulai bergerak, memberikan kepastian bagi investor swasta untuk masuk. Namun, dengan penundaan ini, kepercayaan investor terhadap proyek ini semakin menurun," jelas Achmad kepada Tribunnews.
BACA JUGA:Tiket KA Edisi Lebaran 2025 Sudah Dapat Dipesan Melalui Aplikasi dan Agen Resmi
Pembangunan 27 rumah susun untuk ASN serta personel pertahanan dan keamanan memang telah selesai.
Namun, tanpa adanya kepastian pemindahan ASN, kawasan ini dikhawatirkan hanya akan menjadi kota kosong tanpa aktivitas ekonomi yang nyata.