Gua Safarwadi di Tasikmalaya: Misteri Jalan Menuju Makkah yang Memikat Peziarah, Apa Kebenarannya?
![](https://rakyatempatlawang.bacakoran.co/upload/c14b226576d3d533a188afc87daed632.jpg)
Gua Safarwadi yang terletak di Desa Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, kini menjadi perbincangan hangat setelah fenomena "jalan menuju Makkah" yang ada di dalam gua tersebut kembali mencuri perhatian.-ist-
REL, Tasikmalaya – Gua Safarwadi yang terletak di Desa Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, kini menjadi perbincangan hangat setelah fenomena "jalan menuju Makkah" yang ada di dalam gua tersebut kembali mencuri perhatian.
Kepercayaan yang sudah turun temurun ini menceritakan bahwa gua sepanjang 284 meter ini memiliki dua ujung, yang menghubungkan Kampung Pamijahan dengan Kampung Panyalahan.
Namun, ada satu misteri yang menyertai gua ini: jalan yang konon bisa mengantar peziarah ke Makkah, Tanah Suci.
Berkaitan dengan Syekh Abdul Muhyi, seorang ulama sufi yang dikenal sebagai penyebar ajaran Syattariyah di Tanah Pasundan, Gua Safarwadi diyakini menjadi tempat yang menyimpan berbagai keajaiban.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Menarik di Tabalong, Kalimantan Selatan
Salah satunya adalah cerita tentang lubang yang bisa membawa seseorang menuju tempat suci.
Bahkan, di dalam gua ditemukan batu peci haji yang berjumlah tujuh buah, yang semakin memperkuat kepercayaan masyarakat setempat.
Namun, insiden yang terjadi beberapa tahun lalu sempat menutup lubang tersebut sementara waktu.
KH. Endang Ajidin, seorang ulama setempat, menceritakan pengalaman seorang kiai yang terjebak di dalam gua saat mencoba memasuki lubang menuju Makkah.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Menarik di Kotabaru, Kalimantan Selatan
"Kiai tersebut sulit keluar sampai kami berdoa di lokasi, dan Alhamdulillah, ia berhasil keluar tanpa luka sedikit pun. Itu menjadi pelajaran bahwa tidak sembarang orang bisa mencoba masuk ke dalam lubang itu," ujar Endang.
Setelah insiden tersebut, lubang menuju Makkah ditutup selama beberapa tahun, namun kini telah dibuka kembali dengan peringatan untuk tidak sembarangan memasuki gua tersebut.
Walaupun demikian, KH. Endang menegaskan bahwa cerita ini bukanlah tentang fisik gua yang benar-benar bisa mengantar seseorang ke Tanah Suci.
"Ini adalah simbol kekuatan ikhtiar dan doa. Jika seseorang benar-benar berusaha dengan sungguh-sungguh, Allah pasti memberikan jalan," tambahnya.