Viral Guru SMK di Jakarta Barat Diduga Lecehkan Siswi, Pemkot Janji Evaluasi

Viral Guru SMK di Jakarta Barat Diduga Lecehkan Siswi, Pemkot Janji Evaluasi--
RAKYATEMPATLAWANG – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru terhadap murid di SMK PGRI 5 Jakarta, Kalideres, Jakarta Barat, tengah menjadi sorotan publik.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, mengimbau agar pengawasan di lingkungan sekolah diperketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Saya imbau sekolah-sekolah, termasuk tenaga pendidik, untuk meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah supaya kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Uus, Sabtu (8/3/2025).
Kasus ini sudah ditindaklanjuti oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakbar, Diding Wahyudin, menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan dengan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) tingkat kota, serta kepolisian.
"Kami telah memanggil orang tua dan siswa, termasuk oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual. Evaluasi akan segera dilakukan," ungkap Diding.
Menurutnya, oknum guru yang terlibat sudah mengundurkan diri setelah membuat surat pernyataan. Namun, kasus ini tetap menjadi bahan evaluasi bagi tenaga pendidik.
BACA JUGA:Viral, Perempuan di Tegal Dievakuasi dengan Sajam Masih Menancap di Wajah
BACA JUGA:Daging Mentah
"Yang bersangkutan sudah mengundurkan diri. Meski begitu, kami akan menegaskan kembali pentingnya pengawasan dari kepala sekolah terhadap tenaga pendidik guna mencegah kasus serupa," lanjut Diding.
Kasus ini mencuat setelah para siswa melakukan aksi unjuk rasa di sekolah. Aksi tersebut menjadi viral di media sosial, memperlihatkan murid-murid yang berkumpul dan membawa spanduk sebagai bentuk protes terhadap dugaan pelecehan.
Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk ke kepolisian, tetapi pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
"Laporan awal hanya disampaikan secara lisan oleh siswa saat anggota kami sedang patroli di wilayah sekolah. Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman," kata Arnold.
Pemerintah Kota Jakarta Barat berencana mengumpulkan seluruh kepala sekolah dalam forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk menegaskan kembali pentingnya pengawasan terhadap tenaga pendidik dan upaya pencegahan pelecehan serta kekerasan di lingkungan pendidikan.
Diding menambahkan bahwa Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) telah dibentuk di setiap sekolah di Jakarta Barat guna memantau dan mencegah tindak kekerasan dan perundungan.