Lebaran Sepi! Penjualan di Mal Lesu, THR Jadi Harapan Terakhir?

Namun, tahun ini tren tersebut tampak berbeda. Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengakui bahwa penjualan ritel belum memenuhi target.-ist-

REL, Jakarta - Menjelang Lebaran, pusat perbelanjaan biasanya mulai dipadati pengunjung yang berburu kebutuhan hari raya. Namun, tahun ini tren tersebut tampak berbeda. Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengakui bahwa penjualan ritel belum memenuhi target.

"Sekarang ini agak lambat, dari target 100% harusnya sekarang ini mencapai 60%, tapi baru 40% yang tercapai. Jumlah kunjungan pun tidak seperti tahun lalu," kata Budihardjo kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/3/2025).

THR Jadi Harapan Terakhir

Ia memperkirakan kenaikan penjualan baru akan terjadi menjelang akhir Ramadan, terutama setelah masyarakat menerima tunjangan hari raya (THR).

BACA JUGA:Pantai Prawehan, Destinasi Wisata Baru di Jepara yang Cocok untuk Libur Lebaran 2025

"Biasanya setelah masyarakat dapat THR, baru pada belanja. Semoga saja di akhir Ramadan jumlah pengunjung meningkat," tambahnya.

Kondisi ini terlihat di beberapa pusat perbelanjaan seperti Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, yang masih tampak sepi dari pengunjung. Padahal, pusat perbelanjaan biasanya menjadi tujuan utama masyarakat untuk membeli pakaian dan kebutuhan Lebaran.

FnB Masih Bertahan, Fashion Lesu

Di tengah lesunya ritel, sektor food and beverage (FnB) menjadi satu-satunya subsektor yang masih bertahan.

BACA JUGA:BKN Tetapkan Jadwal Resmi Penetapan NIP dan Pengangkatan CPNS-PPPK 2024 di Tahun 2025

"FnB paling laku karena tempat buka puasa selalu penuh. Tapi untuk fashion, belanjanya di bawah FnB lah," jelas Budihardjo.

Penurunan tren penjualan ini diduga akibat daya beli masyarakat yang melemah. Namun, Budihardjo belum bisa memastikan penyebab pastinya.

"Entah karena daya beli atau pemberitaan soal kondisi ekonomi yang membuat orang cenderung menahan pengeluaran," ujarnya.

Dengan kondisi ini, peritel hanya bisa berharap pada peningkatan belanja setelah THR cair. Akankah pusat perbelanjaan kembali ramai? Atau tren belanja masyarakat benar-benar berubah? Semua mata kini tertuju pada pergerakan ekonomi di sisa Ramadan ini. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan