Bareskrim Bongkar Kasus Penipuan Menggunakan Fake BTS

RAKYATEMPATLAWANG - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil mengungkap kasus penipuan menggunakan teknologi Base Transceiver Station (BTS) palsu atau fake BTS. 

Modus kejahatan siber ini melibatkan dua warga negara Tiongkok yang kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Kasus ini terungkap setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan yang tidak dikirim oleh operator seluler resmi. 

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam konferensi persnya pada 24 Maret 2025, menyatakan bahwa pihaknya telah meminta Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital (DJID) untuk mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani kasus ini.

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, mengungkapkan bahwa pemantauan terhadap jaringan ilegal ini dimulai sejak 13 Maret 2025.

BACA JUGA:Kriminalitas di Jakarta: Pembunuhan Pengemudi Ojol hingga Bentrokan Ormas

BACA JUGA:Keren! Ini 5 Tempat Wisata di Riau yang Wajib Dikunjungi, Nomor 3 Paling Seru!

 Dalam operasi yang dilakukan pada 18 Maret, seorang tersangka berinisial XY ditangkap di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

 Saat itu, tersangka sedang mengemudikan Toyota Avanza Veloz hitam dengan nomor polisi B-2146-UYT, yang di dalamnya ditemukan perangkat fake BTS.

Selanjutnya, pada 20 Maret 2025, tim Bareskrim kembali menangkap seorang tersangka lain berinisial YXC. 

Kedua pelaku diduga sebagai dalang di balik operasi penipuan ini, di mana mereka memanfaatkan perangkat BTS palsu untuk menyebarkan SMS phishing secara massal.

 Pesan-pesan yang dikirimkan berisi tawaran hadiah palsu atau permintaan data pribadi korban, yang kemudian digunakan untuk mengakses informasi keuangan mereka.

Menurut pihak kepolisian, sindikat ini tidak hanya bertanggung jawab atas distribusi perangkat ilegal, tetapi juga mengelola hasil kejahatan dari aksi mereka. 

BACA JUGA:Melihat Pesona Pangkal Pinang, 3 Rekomendasi Wisata yang Wajib Dikunjungi