Mudik Lebaran 2025 Anjlok! Rocky Gerung Sebut Ini 'Dosa' Jokowi Selama 10 Tahun

Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Ia menyoroti turunnya jumlah masyarakat yang mudik Lebaran 2025 dan menyebut hal itu sebagai dampak dari kebijakan ekonomi era Jokowi.-ist-
REL, Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Ia menyoroti turunnya jumlah masyarakat yang mudik Lebaran 2025 dan menyebut hal itu sebagai dampak dari kebijakan ekonomi era Jokowi.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan hanya mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Angka ini turun drastis 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
Rocky Gerung menilai penurunan ini bukan hanya karena faktor masyarakat menerapkan frugal living atau hidup hemat, tetapi juga akibat kebijakan ekonomi Jokowi selama 10 tahun berkuasa. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang masif tidak diiringi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Sepuluh tahun Presiden Jokowi bermimpi besar, lalu dia wujudkan itu dalam bentuk infrastruktur-infrastruktur. Jalan tol bertambah. Tapi tiba-tiba hari ini separuh dari penduduk yang harusnya mudik tidak mampu mudik. Jadi buat apa jalan tol yang dulu dibangga-banggakan?" kata Rocky dalam tayangan video di kanal YouTube pribadinya, Minggu (30/3/2025).
BACA JUGA:PT Supreme Energy Rantau Dedap Gelar Safari Ramadhan Bersama Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Kebijakan Infrastruktur Tak Berdampak pada Ekonomi Rakyat?
Rocky menyebut, kebijakan ekonomi Jokowi selama dua periode lebih banyak mengutamakan pembangunan infrastruktur tanpa membangun daya beli masyarakat. Akibatnya, meskipun ada jalan tol yang mempermudah akses perjalanan, banyak masyarakat yang tidak memiliki cukup uang untuk pulang kampung.
"Fakta hari ini menunjukkan bahwa yang disediakan oleh Jokowi bukan daya beli, bukan kemampuan untuk membayar tol. Tetapi kesulitan ekonomi. Itu yang menerangkan kenapa statistik hari ini menunjukkan bahwa separuh dari penduduk Indonesia gagal mudik," tegasnya.
Rocky juga menilai perputaran uang yang dihasilkan dari pembangunan tidak turut melibatkan masyarakat umum. Dampaknya, kesejahteraan publik tak mengalami peningkatan yang signifikan.
BACA JUGA:Melihat Pesona 3 Tempat Tersembunyi di Subang: Surga Wisata di Jawa Barat
"Artinya selama 10 tahun Pak Jokowi itu semua perencanaan tidak dirancang untuk menghasilkan daya beli, tidak dirancang untuk menambah kelas menengah. Kelas menengah yang sekarang sebetulnya harus mudik pun tidak berhasil mengumpulkan oleh-oleh untuk dibawa pulang," pungkasnya.
DPR RI Prediksi Tren Penurunan Pemudik
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, juga memprediksi bahwa tren penurunan jumlah pemudik akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Ia menilai kondisi ekonomi yang semakin sulit membuat masyarakat memilih untuk lebih berhemat dalam pengeluaran, termasuk dalam perjalanan mudik.
"Banyak masyarakat sekarang lebih sadar untuk menerapkan frugal living. Mereka lebih memprioritaskan kebutuhan pokok dibandingkan mengeluarkan biaya besar untuk pulang kampung," ujar Syaiful.