BMKG Sumsel Prediksi Kemarau Dimulai Mei

Sinta Andayani. Foto: dok/ist--

REL, Palembang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksi awal musim kemarau akan melanda wilayah Sumsel mulai pertengahan Mei 2025. 

Masyarakat diminta untuk mulai bersiap menghadapi perubahan cuaca ini, termasuk kemungkinan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menurut Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, kemarau diprediksi terjadi secara bertahap di Sumsel karena wilayah ini memiliki pola iklim yang tidak serentak. 

Musim kemarau akan dimulai dari bagian tengah Sumsel pada dasarian pertama Mei atau awal bulan, kemudian menyebar ke bagian timur di akhir Mei, dan akhirnya mencapai wilayah barat dan selatan pada Juni.

BACA JUGA:Eksekutif Muba dan Legislatif Matangkan RPJMD 2025–2029

"Awal musim kemarau di Sumsel terjadi di awal Mei, dimulai dari wilayah tengah seperti Musi Banyuasin, Muara Enim, Palembang, PALI, sebagian OKI dan Ogan Ilir, serta sebagian OKU," ujar Sinta, Selasa (8/4/2025).

Setelah itu, wilayah timur seperti Banyuasin, OKU, dan OKI diprediksi mengalami kemarau di akhir Mei, disusul bagian barat seperti Lahat, Pagar Alam, Musi Rawas, Muratara, Lubuk Linggau, dan Empat Lawang pada awal Juni.

Sinta menjelaskan bahwa kondisi cuaca Indonesia saat ini berada dalam fase netral, tanpa pengaruh La Nina maupun El Nino. 

Hal ini membuat musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung normal, tanpa gelombang panas ekstrem maupun hujan berkepanjangan.

BACA JUGA:Usai Libur Lebaran, Bupati Muba Pimpin Apel Gabungan dan Halal Bihalal

Puncak musim kemarau di Sumsel diprediksi berlangsung selama tiga bulan, yakni Juni hingga Agustus. 

"Secara historis, kemarau di Sumsel berakhir sekitar akhir Oktober, dan karena kondisi tahun ini normal, maka panjang musim kemarau juga akan normal," katanya.

BMKG juga memperingatkan masyarakat mengenai potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba atau peralihan musim, yang diperkirakan terjadi pada awal hingga pertengahan Mei. 

Di masa ini, masyarakat perlu waspada terhadap hujan mendadak yang disertai angin kencang, petir, dan potensi puting beliung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan