Bikin Haru! Dedi Mulyadi Izinkan ASN Jabar WFH Saat Ibu Sakit

Reporter: Adi Candra |

Editor: Adi Candra |

Sabtu , 12 Apr 2025 - 14:00

Gubernur Jawa barat Dedi Mulyadi -Doc/Foto.Ist-

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, tak hanya karena mengutamakan nilai kemanusiaan, tetapi juga karena menjadi simbol perubahan kultur birokrasi yang lebih humanis.

Langkah Dedi Mulyadi bisa jadi contoh nasional dalam membangun pemerintahan yang tak hanya produktif, tapi juga penuh kasih.***

bikin haru! dedi mulyadi izinkan asn jabar wfh saat ibu sakit                            rel, cianjur – gubernur jawa barat dedi mulyadi kembali menjadi sorotan publik berkat kebijakan menyentuh hati yang ia luncurkan di awal masa kepemimpinannya. 
kali ini, ia mengizinkan aparatur sipil negara (asn) di jawa barat untuk bekerja dari rumah (wfh) jika sedang merawat ibu yang sedang sakit.
kebijakan penuh empati ini disampaikan dedi dalam acara bertajuk “nyaah ka indung” di pendopo pemerintah kabupaten cianjur pada jumat (11/4/2025).
ribuan ibu dari berbagai penjuru jawa barat hadir dalam acara tersebut, menciptakan suasana haru yang dipenuhi cinta dan penghormatan terhadap sosok ibu.
baca juga:pemerintah dorong pendanaan non-apbn untuk percepat pembangunan jalan tol
"bayangkan hari ini di jawa barat mungkin lebih dari 50 ribu ibu tersenyum dengan bahagia," ujar dedi dalam pidatonya. "andai kata besok ibu-ibu meninggal, dia akan meninggal bahagia, karena diurus pegawai pemda se-jawa barat."
langkah ini menunjukkan kepekaan luar biasa seorang pemimpin dalam melihat realita sosial yang sering terabaikan.
dedi menekankan bahwa seorang asn adalah pelayan masyarakat, namun mereka juga adalah anak yang punya tanggung jawab moral terhadap orang tuanya—terutama ibu.
"bekerja itu bisa di kantor atau di rumah, tergantung jenis pekerjaannya. kalau ibunya sedang sakit parah, pekerjaannya bisa digantikan dulu, dia fokus merawat ibunya," katanya.
baca juga:gaji pns 2025 dikabarkan naik 16 persen: ini rincian lengkap gaji dan tunjangannya
kebijakan ini tetap menjaga akuntabilitas kerja melalui sistem monitoring digital. laporan dan surat-menyurat bisa tetap dilakukan dari rumah, memanfaatkan kemajuan teknologi era digital.
menariknya, kebijakan ini juga sejalan dengan surat edaran menteri panrb no. 2 tahun 2025, yang membolehkan skema kerja fleksibel bagi asn, termasuk wfh, wfo (work from office), dan wfa (work from anywhere).
namun, bagi dedi mulyadi, kebijakan ini lebih dari sekadar aturan kerja—ini adalah bentuk cinta dan penghormatan tertinggi kepada sosok ibu yang telah berjuang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya.
baca juga:liburan seru di umbul sidomukti, wisata hits bandungan dengan harga tiket super terjangkau
inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, tak hanya karena mengutamakan nilai kemanusiaan, tetapi juga karena menjadi simbol perubahan kultur birokrasi yang lebih humanis.
langkah dedi mulyadi bisa jadi contoh nasional dalam membangun pemerintahan yang tak hanya produktif, tapi juga penuh kasih.***