Misteri Kematian Firaun Tutankhamun Terpecahkan: DNA Ungkap Peran Malaria dan Perkawinan Sedarah

Penelitian DNA terbaru akhirnya mengungkap penyebab kematian Firaun muda yang paling ikonik dalam sejarah Mesir Kuno.-ist-

REL, KAIRO – Setelah berabad-abad menjadi teka-teki, misteri kematian Firaun Tutankhamun akhirnya terpecahkan.

Tim ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Mesir dan Universitas Kairo, bekerja sama dengan dua ahli DNA asal Jerman, berhasil menemukan bukti baru yang mengejutkan lewat analisis asam deoksiribonukleat (DNA).

Seperti dilansir dari The Sun, penelitian tersebut menganalisis sampel DNA dari sejumlah mumi kerajaan, termasuk sang Firaun muda yang hanya memerintah selama sembilan tahun.

Hasilnya, Tutankhamun diketahui meninggal akibat kombinasi malaria dan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh praktik perkawinan sedarah dalam keluarga kerajaan Mesir kuno.

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Bengkulu, Curup dan Pagar Alam Ditunjuk Jadi Ibukota 2 Provinsi Baru, Ini 11 Kabupaten Kota y

Perkawinan Saudara Kandung Melemahkan Kesehatan Raja

Para ilmuwan menyatakan, DNA menunjukkan bahwa orang tua Tutankhamun kemungkinan besar adalah saudara kandung atau memiliki hubungan darah sangat dekat.

Praktik ini memang lazim dilakukan dalam lingkungan kerajaan Mesir untuk menjaga kemurnian darah bangsawan. Namun, dampaknya terhadap kesehatan sangat fatal.

"Perkawinan sedarah secara genetik meningkatkan risiko penyakit langka dan melemahkan sistem kekebalan tubuh," ujar salah satu peneliti dari tim gabungan tersebut.

BACA JUGA:Melihat Keindahan Gunung Ciung Sentul: Pesona Alam, Aktivitas Outdoor, dan Warisan Budaya Bogor

Malaria Sebagai Penyebab Kematian Utama

Selain faktor genetik, Tutankhamun juga tercatat terinfeksi malaria berat.

Kombinasi antara kondisi kesehatan yang sudah lemah akibat kelainan genetik dan infeksi malaria menjadi penyebab utama kematiannya pada usia 18 tahun.

Temuan ini menjadi terobosan penting dalam studi Mesir kuno dan genetika, sekaligus mengakhiri berbagai spekulasi yang selama ini beredar, termasuk teori konspirasi tentang pembunuhan atau kutukan kuno.

BACA JUGA:Dukungan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lapas Pagaralam Lakukan Razia

Tutankhamun: Firaun Muda yang Tak Pernah Dilupakan

Meski hanya memerintah selama hampir satu dekade, nama Tutankhamun tetap melegenda.

Penemuan makamnya oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada tahun 1922 menjadi salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20.

Makam tersebut ditemukan dalam kondisi nyaris utuh dengan harta karun luar biasa yang menjadi simbol kejayaan Mesir Kuno. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan