Arca Ganesa Terbesar di Semarang Dirusak, Diduga Terkait Ritual Mistis

Arca Ganesa Besar, salah satu bangunan cagar budaya yang terletak di Desa Sikunir, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, menjadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tak dikenal.-ist-

REL, Semarang Arca Ganesa Besar, salah satu bangunan cagar budaya yang terletak di Desa Sikunir, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, menjadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tak dikenal.

Perilaku tidak terpuji ini menyita perhatian masyarakat dan kalangan pelestari budaya.

Arca yang dikenal juga sebagai Arca Ganesa Sikunir Mbah Dul Jalal ini merupakan patung dewa Ganesa terbesar di Kabupaten Semarang, bahkan diduga sebagai yang terbesar di Jawa Tengah.

Dewa Ganesa dalam kepercayaan Hindu dikenal sebagai simbol ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, dan pelindung.

BACA JUGA:Poo Cendana

Namun, wajah dan sebagian badan depan arca tersebut ditemukan dalam kondisi tercemar oleh olesan cairan putih yang diduga berbahan dasar injet atau kapur sirih.

Tak hanya itu, sebuah botol minuman keras berisi air juga ditemukan di depan patung, memicu dugaan bahwa aksi ini berkaitan dengan ritual tertentu.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso, menyayangkan tindakan tersebut.

Ia menegaskan bahwa apapun motifnya, intervensi terhadap objek cagar budaya merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Cagar Budaya.

BACA JUGA:Siap Lakukan Perubahan Besar di Liverpool

“Setelah kami periksa, cairan itu bukan cat, tapi semacam injet yang dioleskan dengan tangan. Meskipun tidak merusak bahan arca, tindakan ini tetap tidak dibenarkan,” tegasnya, Rabu (16/4/2025).

Tri bersama pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Pamong Budaya, Disdikbudpora, hingga TNI-Polri telah mengecek langsung lokasi dan memasang garis pembatas di sekitar area arca.

Ia juga menduga bahwa cairan putih tersebut digunakan dalam kepentingan ritual, yang dicampur dengan air dalam botol yang ditemukan.

Sebagai langkah pencegahan, pihaknya akan segera memasang tanda larangan melakukan perusakan, coretan, atau intervensi lainnya terhadap objek cagar budaya tersebut.

BACA JUGA:Gelontorkan 15 Miliar Bangun Tebat Lempaung dan Tebar 1 Juta Ikan

“Karena ini sangat dijaga keberadaannya oleh masyarakat setempat,” tambah Tri.

Pembersihan noda putih akan dilakukan menggunakan air, sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan