Minggu, 11 Mei 2025
Network
Empat Lawang Madani
Pendidikan
Rakyat Empat Lawang
Sumsel
Kesehatan
Kriminal
Olahraga
Lainnya
Nasional
Mitos dan Legenda
Religi
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Powerful Kejagung
Reporter:
Admin
|
Editor:
Admin
|
Sabtu , 10 May 2025 - 19:19
--
powerful kejagung oleh: dahlan iskan yang pertama merespons pertanyaan saya adalah prof dr busyro muqoddas. ia setahun lebih muda dari saya. prof busyro adalah anggota komisi pemberantasan korupsi (kpk) bersama periode abraham samad. jawaban prof busyro lebih mirip doa. mungkin pertanyaan sayalah yang kurang ''menggoda'': "saya amati kejaksaan agung kok begitu serius mengusut banyak hal soal korupsi. apakah benar-benar-benar serius? pertanda perbaikan penegakan hukum dimulai dari kejagung? soal pagar laut, mestinya kan nggak berani lanjutkan. kok berani? lalu soal sawit. soal pertamina. soal timah. banyak lagi. kok seperti nggak takut pada backing mereka. bisakah kita berharap perbaikan dimulai dari kejagung sekarang?" jawab beliau: "semoga saja presiden dibisiki oleh yang anti penjilatan, sehingga terbuka hidayahnya. sehingga berani menyegarkan kejaksaan, polri, dan kpk". mungkin itu bukan doa. itu semacam sindiran ala yogyakarta. prof busyo memang orang yogya. lahir di yogya. jadi sarjana hukum di universitas islam indonesia (ui-nya islam) yogya. setelah s-2 di ugm ia kembali ke uii ambil s-3 dan menjadi guru besar. alumnus uii lainnya, menjawab senada: prof dr mahfud md. jawabnya: "kita berharap, pak. kejagung bisa terus galak kepada koruptor. namun catatan kita sampai sekarang, jika sudah akan menyentuh koruptor, yang sebelumnya katanya akan disikat sampai ke atas, ternyata berhenti dan tak ada kelanjutan. kita tunggu perkembangannya. kita berharap agar pak prabowo terus berkomitmen." saya agak sering bertemu pak mahfud. terakhir menjelang lebaran lalu: diundang ke podcast beliau. di halaman belakang salah satu kantornya di jakarta. kami senasib dalam hal pencapresan. beliau lewat jalur hijau, saya lewat jalur biru. tidak. tidak senasib. beliau lebih baik. beliau akhirnya benar-benar jadi cawapres. beneran. lewat jalur merah. artinya: stop. lampu merahnya menyala: sampai di situ saja. abraham samad juga sempat disebut-sebut sebagai calon cawapres delapan tahun lalu. modalnya: reputasi tinggi ketika menjabat ketua kpk. hanya saja ia tidak sampai masuk putaran gelanggang. kini abraham berkibar dengan podcast-nya: speak up. beberapa kali saya diundang ke speak up tapi selalu belum cocok waktu. saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada doktor ilmu hukum universitas hasanuddin makassar itu. jawabnya: baca sendiri berikut ini. "masih terlalu prematur menyimpulkan, karena kasus yang ditangani tidak dituntaskan sampai selesai. hanya memilih yang lemahnya dijadikan tersangka. seperti kasus timah, yang dijadikan tersangka dan dibawa ke pengadilan hanya yang kelas bawahnya. yang intellectual dader-nya tidak diseret ke pengadilan." yang menjawab agak panjang adalah boyamin saiman, ketua masyarakat anti korupsi indonesia, maki, yang kini memilih lebih senang menjadi detektif partikelir. terakhir ia menjalankan peran detektifnya ke beberapa negara eropa. ia lagi menelusuri uang terkait perkara di indonesia. boyamin mengaku mengamati secara khusus kejaksaan agung sejak kasus djoko tjandra. "di kasus djoko tjandra itu kejagung malu. pejabatnya semua merasa malu. lalu berusaha memperbaiki diri. sejak itu mereka bertekad berantas korupsi sebagai icon. lalu jampidsusnya bongkar soal korupsi di jiwasraya, asabri, impor tekstil di batam," ujar boyamin. anda masih ingat apa yang dikemukakan boyamin: yang menyangkut jaksa pinangki sirna malasari di kasus djoko tjandra dulu itu. gebrakan itu diteruskan oleh jampidsus penggantinya, febrie adriansyah. dibongkarlah oleh febrie adriansyah soal minyak goreng, soal konglomerat surya darmadi, timah, nikel, sampai sekarang ini banyak sekali. "saya lihat semangat kejagung ingin perbaiki diri sangat tinggi. ingin juga kalahkan kpk, gas pol. sampai terjadi rem blong," ujar boyamin. tahun 2022 boyamin sudah minta kejagung untuk mencekal orang asing bernama thomas van der heyden. boyamin marah karena hari itu indonesia baru saja dijatuhi putusan arbitrase di singapura: harus bayar rp 314 miliar kepada perusahaan asing navayo. anda sudah tahu navayo: kontraktor satelit yang mengerjakan proyek kemenhan di zaman sebelum prabowo jadi menhan. satelitnya tidak befungsi. indonesia harus bayar tambahannya saja rp 314 miliar. kejagung langsung mencekal heyden. bahkan menangkap dan menahannya. dibawa pula ke pengadilan. dihukum 12 tahun penjara. kini heyden menjalani hukumannya di penjara salemba. kejagung masih belum berhenti di situ. kini heyden dijadikan tersangka lagi. di proyek yang terkait satelit kemenhan itu pula. yakni terminal satelitnya. proyek satelitnya bermasalah. proyek terminal satelitnya juga penuh persoalan. kasihan menhan saat itu, ryamizard ryacudu. ditipu stafnya yang kini sudah jadi tersangka. maka kalau heyden diadili lagi tidak tahulah bakal jadi berapa tahun hukumannya nanti. boyamin melihat gerak kejagung sekarang membuat masyarakat kagum. tapi juga sekaligus miris, seperti dalam kasus tom lembong. "itu kan kebijakan, kok dipidanakan," ujar boyamin. yang paling membuat masyarakat kagum adalah keberanian kejagung dalam menangani mafia di pengadilan. "kejagung powerful di sini," ujar boyamin. itu karena sejak tahun 2019 kejagung mendapat wewenang untuk melakukan penyadapan," katanya. saya membayangkan betapa berat beban kerja kejagung saat ini. lihatlah: lebih 10 kasus besar nan rumit ditangani secara bersamaan. mungkin akan lebih banyak juga serangan balik ke kejagung. mungkin akan banyak drone yang muter-muter di atas kejagung. atau pembuntutan di jalan raya. sampai ke pengerahan buzzer yang lebih mendengung.(dahlan iskan)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Rel 11 Mei 2025
Berita Terkini
Itel City 100 Resmi Meluncur, Smartphone Rp 1 Jutaan dengan Fitur Kelas Atas yang Bikin Melongo
Nasional
1 jam
Pemerintah Siap Cairkan Gaji ke-13 untuk Pensiunan PNS Juni 2025, Berikut Rinciannya
Nasional
1 jam
Vivo Rilis Y300 GT: Desain Baru, Performa Gahar, dan Baterai Terbesar dalam Sejarah Vivo
Nasional
2 jam
Xiaomi 13T Turun Harga Jadi Rp4,7 Jutaan, Bawa Fitur Flagship dan Kamera Leica di Kelas Menengah
Nasional
2 jam
Vivo V40 5G: Smartphone Flagship Rasa Mid-Range, Ini Keunggulannya!
Nasional
3 jam
Resmi! Ini Jadwal dan Syarat Penyerahan SK PPPK Tahap 1 Kemenag 2025
Nasional
3 jam
Jelajahi Surga Tersembunyi di Pangandaran: Dari Green Canyon hingga Pantai Pasir Putih
Nasional
4 jam
3 Tempat Wisata Paling Hits di Surabaya 2025, Cocok untuk Liburan Keluarga dan Healing!
Nasional
4 jam
Lampung Kembali Jadi Sorotan Wisata 2025: Ini 11 Destinasi Hits yang Wajib Masuk Bucket List Liburanmu!
Nasional
5 jam
Dua Kurir Narkoba Ditangkap di Palembang, Bawa Sabu dan Ribuan Ekstasi
Kriminal
15 jam
Berita Terpopuler
Ini Nokia Serius di 2025! Luncurkan N75 Max 5G dengan Spek Gagah & Harga Kompetitif
Nasional
22 jam
Resmi? Ini Bocoran Terbaru Jadwal Seleksi CPNS 2025 dari Pemerintah Pusat!
Nasional
20 jam
Ini 5 HP Nokia dengan Kamera Telefoto, RAM Jumbo, dan Baterai Tahan Lama Pilihan Terbaik 2025
Nasional
18 jam
Resmi Dirilis, Nokia N75 Max 5G: Kombinasi Retro dan Teknologi Flagship yang Siap Menggoda Pasar
Nasional
21 jam
5 Instansi dengan Tes Fisik di Seleksi CPNS 2025, Ini Rincian Tesnya
Nasional
21 jam
Menikmati Surga Tersembunyi di Bangka Belitung: 5 Destinasi Wisata Terbaik yang Wajib Dikunjungi di 2025
Nasional
19 jam
Berita Pilihan
Itel City 100 Resmi Meluncur, Smartphone Rp 1 Jutaan dengan Fitur Kelas Atas yang Bikin Melongo
Nasional
1 jam
Nokia Lumia Max Siap Menggebrak Pasar! Smartphone Legendaris Bangkit dengan Kamera 108MP dan Baterai 7000mAh
Nasional
17 jam
HP Mini Kembali Jadi Incaran, Ini Daftar Ponsel Kecil-Kecil Cabe Rawit yang Gak Kaleng-Kaleng!
Nasional
1 hari
Ubah Foto ke Ukuran 3x4 Tanpa Aplikasi, Ini 6 Situs Gratis dan Praktis yang Wajib Dicoba
Nasional
1 hari
PPPK Tahap 2 Tanpa Passing Grade, Kelulusan Ditentukan Berdasarkan Peringkat Nilai Tertinggi
Pendidikan
2 hari