Hafal 5 Juz Al-Qur'an, Siswa di Banyuwangi Dapat Golden Ticket Masuk Sekolah Favorit

Reporter: Adi Candra |

Editor: Adi Candra |

Jumat , 16 May 2025 - 14:00

Hafal 5 Juz Al-Qur'an, Siswa di Banyuwangi Dapat Golden Ticket Masuk Sekolah Favorit-ist/net-

Rel, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat gebrakan baru dalam proses penerimaan peserta didik baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Siswa yang berhasil menghafal minimal lima juz Al-Qur'an akan mendapat keistimewaan berupa Golden Ticket yang memungkinkan mereka memilih sekolah mana pun tanpa harus bersaing dalam kuota.

Kebijakan ini diumumkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, dalam acara Deklarasi Sistem Penerimaan Murid Baru pada Kamis (15/5/2025).

Menurutnya, jalur penghafal Al-Qur’an atau Tahfidz kini masuk dalam kategori prestasi non-akademik.

“Jika siswa hafal lebih dari 5 juz, maka mereka akan mendapat golden ticket untuk masuk sekolah mana saja yang mereka inginkan. Tentunya dengan bukti legalitas hafalan yang sah,” jelas Suratno.

Tahun ini, sistem PPDB resmi berganti nama menjadi SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru). Bersamaan dengan perubahan nama ini, sejumlah ketentuan pun dirombak. Salah satu perubahan paling signifikan adalah penghapusan sistem zonasi yang kini digantikan dengan sistem domisili, yaitu berdasarkan titik koordinat rumah calon siswa ke sekolah tujuan.

“Domisili lebih akurat dibanding zona. Zona bisa RT, RW, dusun, sedangkan domisili berdasarkan jarak langsung dari rumah ke sekolah,” tambahnya.

Kuota dan Jalur Pendaftaran

Dalam SPMB 2025, tersedia enam jalur seleksi:

Jalur domisili (40%)

Afirmasi (20%)

Nilai rapor (15%)

hafal 5 juz al-qur'an, siswa di banyuwangi dapat golden ticket masuk sekolah favorit                            rel, banyuwangi – pemerintah kabupaten banyuwangi membuat gebrakan baru dalam proses penerimaan peserta didik baru (spmb) tahun ajaran 2025/2026. 
siswa yang berhasil menghafal minimal lima juz al-qur'an akan mendapat keistimewaan berupa golden ticket yang memungkinkan mereka memilih sekolah mana pun tanpa harus bersaing dalam kuota.
kebijakan ini diumumkan oleh kepala dinas pendidikan banyuwangi, suratno, dalam acara deklarasi sistem penerimaan murid baru pada kamis (15/5/2025). 
menurutnya, jalur penghafal al-qur’an atau tahfidz kini masuk dalam kategori prestasi non-akademik.
baca juga:8 destinasi wisata petualangan di bandung yang seru untuk liburan bersama teman dan keluarga
baca juga:siap tempur! infinix gt 30 pro hadir dengan dimensity 8350 dan desain rgb gaming
“jika siswa hafal lebih dari 5 juz, maka mereka akan mendapat golden ticket untuk masuk sekolah mana saja yang mereka inginkan. tentunya dengan bukti legalitas hafalan yang sah,” jelas suratno.
tahun ini, sistem ppdb resmi berganti nama menjadi spmb (sistem penerimaan murid baru). bersamaan dengan perubahan nama ini, sejumlah ketentuan pun dirombak. salah satu perubahan paling signifikan adalah penghapusan sistem zonasi yang kini digantikan dengan sistem domisili, yaitu berdasarkan titik koordinat rumah calon siswa ke sekolah tujuan.
“domisili lebih akurat dibanding zona. zona bisa rt, rw, dusun, sedangkan domisili berdasarkan jarak langsung dari rumah ke sekolah,” tambahnya.
kuota dan jalur pendaftaran
dalam spmb 2025, tersedia enam jalur seleksi:
jalur domisili (40%)
afirmasi (20%)
nilai rapor (15%)
prestasi akademik (10%)
prestasi non-akademik termasuk tahfidz (10%)
mutasi (5%)
pendaftaran untuk jenjang sd dimulai pada 18 mei untuk jalur afirmasi dan mutasi, dan 19 mei hingga 19 juni untuk jalur domisili. 
pengumuman dilakukan bertahap sesuai jalur yang diambil. untuk jenjang smp, seluruh proses dilakukan secara online.
baca juga:optimalisasi pad melalui kolaborasi simbada
baca juga:terima kunjungan hakim pengawas dan pengamat dari pengadilan negeri sekayu
suratno juga menjelaskan bahwa daya tampung siswa disesuaikan dengan jumlah ruang kelas yang tersedia. misalnya, satu kelas di sd maksimal menampung 28 siswa, smp 32 siswa, dan sma 36 siswa.
komitmen inklusif
bupati banyuwangi, ipuk fiestiandani, menegaskan bahwa pendidikan di banyuwangi harus inklusif dan merata. ia meminta seluruh warga untuk turut serta mengawasi anak-anak yang tidak sekolah dan segera melaporkannya ke pihak desa atau kelurahan.
“semua anak banyuwangi harus sekolah. jika ada yang tidak sekolah, laporkan. kita bantu semaksimal mungkin,” tegas ipuk.
bupati juga meminta agar siswa dari keluarga kurang mampu diberikan perlakuan prioritas, tanpa diskriminasi atau hambatan dalam pendaftaran.
“mereka harus mendapat karpet merah, agar mau sekolah dan semangat melanjutkan pendidikan,” tegasnya.
dalam pelaksanaan spmb tahun ini, pemkab banyuwangi menunjukkan komitmennya dalam memadukan nilai keislaman, prestasi, dan keadilan dalam akses pendidikan. kebijakan golden ticket untuk penghafal al-qur’an bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi juga dorongan untuk memupuk generasi berakhlak mulia.