Menelusuri Warisan Islam di Ibu Kota: Wisata Religi 2025 Dihidupkan Kembali Lewat Masjid Tertua Jakarta

--
Ribuan peziarah dari berbagai daerah datang setiap minggu untuk berziarah dan berdoa di kompleks masjid yang tenang dan khidmat itu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendukung upaya pelestarian masjid-masjid tua ini.
Dalam program bertajuk "Jelajah Jakarta Islami 2025", pemerintah menggandeng komunitas sejarah, pelajar, hingga travel religi untuk menjadikan wisata spiritual sebagai bagian penting dari identitas kota.
“Wisata religi bukan sekadar perjalanan spiritual, tapi juga edukatif. Kita ingin generasi muda tahu bahwa Islam di Jakarta tumbuh dari keberagaman dan perjuangan,” ujar Kadisparekraf DKI Jakarta, Ratna Pratiwi, saat peluncuran program di Balai Kota Jakarta.
BACA JUGA:Berendo Kota Bengkulu, Ikon Wisata Religi yang Menguatkan Identitas Islami di Jantung Kota
Dampak Positif bagi UMKM dan Ekonomi Lokal
Peningkatan jumlah wisatawan religi juga berdampak positif bagi para pelaku usaha mikro dan kecil di sekitar lokasi masjid.
Pedagang oleh-oleh, makanan khas Betawi, hingga penerbit buku sejarah Islam mengaku meraup keuntungan lebih selama bulan-bulan ramai pengunjung.
“Saya jual tasbih, parfum, dan buku sejarah lokal. Alhamdulillah sejak awal tahun 2025 ini, pendapatan saya meningkat dua kali lipat,” kata Siti Marliah, pedagang kaki lima di sekitar Masjid Luar Batang.
Dengan perpaduan nilai spiritual, sejarah, dan budaya, wisata religi di Jakarta tahun 2025 dipandang sebagai alternatif wisata yang edukatif dan membangun identitas keislaman yang kuat di tengah masyarakat urban.***