Waspada! Tekanan Ban Mobil Rendah Ternyata Bisa Memicu Benjolan pada Ban

--
Rel,BacaKoran.Co - Banyak pemilik kendaraan masih menyepelekan perawatan ban mobil, terutama terkait tekanan udara. Padahal, tekanan ban yang kurang dapat menyebabkan kerusakan serius, termasuk munculnya benjolan di dinding ban yang dapat membahayakan keselamatan saat berkendara.
Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, penyebab utama benjolan pada ban bukan hanya karena benturan dengan benda keras, seperti yang selama ini diyakini sebagian besar pengendara, tetapi justru lebih sering disebabkan oleh tekanan udara yang tidak sesuai atau terlalu rendah.
BACA JUGA:Graha Maria Annai Velangkanni: Pesona Wisata Religi Bernuansa India di Kota Medan
“Berawal dari ban yang kurang udara, lalu menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang, akan menyebabkan dinding ban menekuk dan tergencet antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba. Akibatnya, benang di sisi ban bisa putus,” ujar Zulpata
Benjolan ini muncul karena adanya kerusakan pada struktur internal ban, khususnya benang baja yang menjadi bagian dari kerangka ban.
Ketika tekanan udara terlalu rendah dan ban menghantam objek keras, sisi ban tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan eksternal.
Hal ini menyebabkan benang baja putus, dan saat ban kembali diisi angin, tekanan dari dalam akan mendorong karet keluar pada bagian yang rusak.
“Ban benjol baru terlihat saat ban diisi udara kembali. Jika ada benang samping yang putus, udara akan menekan bagian tersebut dan dari luar akan tampak benjol pada bannya,” lanjut Zulpata.
Benjolan pada ban ini sangat berbahaya karena menunjukkan bahwa integritas struktural ban telah rusak, dan risiko pecah ban (tire burst) semakin tinggi, terutama saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi atau membawa beban berat.
BACA JUGA:Menelusuri Kemegahan Masjid Al Akbar Surabaya, Destinasi Wisata Religi Terbesar Kedua di Indonesia
Imbauan untuk Pengendara: Periksa Tekanan Ban Secara Rutin
Pemeriksaan tekanan angin ban sebaiknya dilakukan minimal seminggu sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Tekanan udara ideal bisa berbeda-beda tergantung jenis dan ukuran ban, serta rekomendasi dari pabrikan mobil. Informasi ini biasanya tertera pada stiker di pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.
Selain tekanan, pemilik mobil juga diimbau untuk memeriksa kondisi fisik ban secara visual, termasuk retakan, sobekan, atau benjolan yang bisa menjadi tanda awal kerusakan.