Bayern Munich Bungkam Flamengo 4-2

HADANG: Leroy Sane dihadang penjaga gawang Agustin Rossi dari CR Flamengo saat pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 antara CR Flamengo dan FC Bayern München di Stadion Hard Rock pada 29 Juni 2025. Foto: Michael Reaves/Getty Images--
// Siap Tantang PSG di Semifinal
REL, Amerika Serikat – Bayern Munich melangkah ke semifinal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 usai menaklukkan Flamengo dengan skor 4-2 dalam laga babak 16 besar yang berlangsung panas dan penuh drama.
Laga ini memperlihatkan efektivitas pressing Die Roten, dua gol dari Harry Kane, serta performa impresif Konrad Laimer, namun juga diwarnai oleh keputusan kontroversial wasit Michael Oliver.
Bertemu jawara Amerika Selatan, Flamengo, Bayern tak memimpin dalam penguasaan bola. Namun efektivitas mereka dalam pressing dan memanfaatkan momen menjadi kunci kemenangan. Keempat gol Bayern datang bukan dari permainan cantik, melainkan dari tekanan agresif yang menciptakan kesalahan lawan.
Harry Kane mencatatkan brace pertamanya di turnamen ini. Namun sorotan utama justru tertuju pada Konrad Laimer, yang terlibat langsung dalam dua gol terakhir dan menjadi motor permainan di lini tengah.
BACA JUGA:Liverpool Siap Tawarkan Ben Doak
Laga ini juga menyisakan catatan buruk soal kualitas kepemimpinan wasit. Michael Oliver dinilai gagal menjaga konsistensi. Beberapa pelanggaran keras dari Flamengo tak berbuah kartu, sementara pelanggaran ringan justru berujung peringatan keras. Hal ini memicu protes dari kubu Bayern, yang khawatir akan kualitas wasit di laga semifinal menghadapi Paris Saint-Germain.
Meski Kane mencetak dua gol, kontribusi Laimer dinilai krusial. Pada gol ketiga Bayern, Laimer melakukan pergerakan cerdas dari lini tengah, membantu menciptakan ruang hingga bola jatuh ke kaki Goretzka yang melepaskan tembakan keras. Sementara di gol keempat, Laimer merebut bola usai Musiala kehilangan penguasaan, mengoper ke Kimmich, lalu diteruskan ke Kane untuk gol penutup.
Performa Laimer menunjukkan kombinasi stamina, kecerdasan posisi, dan determinasi — kualitas yang disebut-sebut mampu menambal lubang besar yang ditinggal Thomas Müller.
Laga kontra Flamengo menyadarkan Bayern soal kekurangan fisik di lini depan. Meski Kane dan Sane berani berduel, sisanya seperti Musiala dan Gnabry kerap tertekan oleh permainan keras Flamengo. Minimnya kekuatan fisik ini menjadi kekhawatiran saat Bayern akan berhadapan dengan PSG, yang memiliki lini belakang bertubuh besar dan berpengalaman.
BACA JUGA:Caicedo Absen Saat Chelsea Hadapi Palmeiras
Nick Woltemade disebut sebagai opsi bertipe “tukang gebuk” yang dibutuhkan, namun belum diturunkan di laga ini.
Turnamen ini juga menguras fisik. Kombinasi jadwal padat, cuaca panas, dan laga-laga penuh intensitas membuat Bayern terlihat kelelahan. Kimmich dan Goretzka sempat tampak hilang arah usai gol kedua Flamengo, sementara Olise dan lini kiri nyaris mati total. Hal ini menjadi pekerjaan rumah serius jika ingin tampil maksimal lawan PSG.
Satu nama senior yang kembali bersinar adalah kiper Manuel Neuer. Di usia 39 tahun dan usai cedera panjang, Neuer tampil gemilang dengan sejumlah penyelamatan penting.
Ia bahkan keluar dari sarangnya beberapa kali seperti masa jayanya di Piala Dunia 2014. Penampilan ini seolah jadi pengingat bahwa Neuer tetap salah satu kiper terbaik dunia.