Miris! SMK Swasta di Pangandaran Sepi Peminat, Kepala Sekolah: Kami Seolah Tak Terlihat

Miris! SMK Swasta di Pangandaran Sepi Peminat, Kepala Sekolah: Kami Seolah Tak Terlihat-ist/net-

Rel, Bacakoran.co – Nasib sekolah swasta di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, semakin memprihatinkan pada masa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025. 

Salah satu yang merasakan dampak terparah adalah SMK Pasundan Cijulang, yang hingga tahap pertama pendaftaran baru menerima 7 calon siswa.

Kepala SMK Pasundan Cijulang, Asep Deni, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi ini. 

Ia menilai bahwa tingginya animo masyarakat terhadap sekolah negeri, yang tidak disertai dengan pembatasan atau seleksi berdasarkan kriteria tertentu, menjadi penyebab utama sekolah swasta semakin terpinggirkan.

“Saya melihat fakta di lapangan seperti itu. Ini imbas dari kebijakan yang membebaskan siapa pun masuk ke sekolah negeri, tanpa mempertimbangkan latar belakang ekonomi maupun prestasi,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).

BACA JUGA:Kapolres Empat Lawang Pimpin Langsung Sertijab dan Kenaikan Pangkat, Wujud Apresiasi dan Penyegaran di Lingkun

BACA JUGA:SPMB 2025 di Bandung: Sekolah SMA Swasta Kekurangan Calon Siswa, Ada Apa?

Sekolah Swasta Semakin Tak Dipilih, Hanya Jadi Opsi Terakhir

Menurut Asep, sejak kebijakan penerimaan siswa di sekolah negeri semakin longgar, masyarakat lebih memilih negeri tanpa mempertimbangkan sekolah swasta. Alhasil, sekolah seperti SMK Pasundan tak lagi menjadi alternatif, bahkan nyaris tak dilirik sama sekali.

“Di tahap pertama ini hanya tujuh siswa yang mendaftar. Kami tidak terlihat lagi. Sekolah negeri jadi pilihan utama semua orang,” katanya dengan nada prihatin.

Asep mengaku masih berharap pada SPMB tahap kedua. Meski tidak menargetkan jumlah besar, sekolahnya berupaya keras mengisi kuota sebanyak 45 siswa. Namun, ia mengakui, untuk mencapai angka itu pun terasa sangat berat di tengah minimnya minat.

“Mudah-mudahan masih ada siswa ‘sisa-sisa’ yang belum terlihat dan mau datang ke sekolah kami,” harapnya.

Tambah Rombel Negeri, Swasta Terus Tersisih

Kesulitan merekrut siswa juga diperparah oleh kebijakan penambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri. Hal ini dinilai sangat merugikan sekolah swasta, terutama di daerah yang jumlah siswa SMP-nya terbatas seperti di Cijulang, Cimerak, dan Parigi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan