Lebih 1.500 Santri Ikuti Tes Wawancara Beasiswa Kemenag 2025

Lebih 1.500 Santri Ikuti Tes Wawancara Beasiswa Kemenag 2025-Reri Alfian -Reri Alfian
RAKYATEMPATLAWANG — Sebanyak lebih dari 1.500 santri dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti tes wawancara dalam rangka seleksi Beasiswa Santri Berprestasi (BSB) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Tes wawancara ini merupakan tahapan lanjutan setelah proses seleksi administrasi dan ujian tulis yang telah dilaksanakan sebelumnya. Ribuan santri ini bersaing untuk mendapatkan beasiswa pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Diselenggarakan Secara Daring dan Luring
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag RI, menjelaskan bahwa tes wawancara dilakukan secara hybrid, yaitu melalui daring (online) dan luring (offline), tergantung dari lokasi dan kondisi masing-masing peserta.
BACA JUGA:Gak Takut Jatuh! OPPO A5X, HP Rp1 Jutaan Tahan Banting dengan Sertifikasi IP65 & Standar Militer
“Tes wawancara ini bertujuan menggali potensi, komitmen, dan kesiapan akademik santri dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar salah satu perwakilan dari Kemenag.
Beasiswa Santri Berprestasi 2025
Beasiswa ini merupakan bagian dari program afirmasi pendidikan yang diberikan oleh Kemenag kepada santri pondok pesantren yang memiliki prestasi dan potensi akademik tinggi. Program ini telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir dan menjadi salah satu jalur santri untuk masuk ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di berbagai bidang studi.
Para penerima beasiswa akan mendapatkan biaya pendidikan penuh, uang saku bulanan, serta pembinaan secara berkelanjutan selama masa studi.
Antusiasme Santri Tinggi
Antusiasme para santri dalam mengikuti proses seleksi ini sangat tinggi. Banyak di antara mereka yang mempersiapkan diri sejak jauh hari dengan mengikuti bimbingan belajar dan pelatihan wawancara.
“Semoga bisa lolos dan kuliah di universitas impian,” ujar Naila, salah satu peserta asal Ponpes di Jawa Timur.
Melalui program ini, Kementerian Agama berharap dapat mencetak generasi santri yang unggul, moderat, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.***