Heboh! Guru di Garut Ngaku Harus Setor Rp30-60 Juta ke Disdik Demi Dapat Bantuan Sekolah

Heboh! Guru di Garut Ngaku Harus Setor Rp30-60 Juta ke Disdik Demi Dapat Bantuan Sekolah-ist//net-

Rel, Bacakoran.co – Garut, Jawa Barat – Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan dugaan praktik pungutan liar (pungli) di tubuh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut. 

Sejumlah sekolah mengeluh lantaran diminta menyetor uang pelicin sebesar Rp30 juta hingga Rp60 juta demi bisa mendapatkan bantuan program revitalisasi sekolah.

Seorang pengelola sekolah yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, setoran tersebut diberikan kepada oknum di Disdik. 

Menurutnya, bantuan yang diterima sekolah bisa mencapai Rp200 juta hingga Rp400 juta, namun sebagian dana “wajib” disetor kembali.

“Bantuannya untuk revitalisasi sekolah. Tapi besarannya Rp200 juta sampai Rp400 juta, dan kami diharuskan menyetor Rp30 juta sampai Rp60 juta ke seseorang di Disdik,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).

BACA JUGA:Tablet Windows Murah Meriah: Advan Evo X13 Bawa RAM 12GB + SSD 512GB!

BACA JUGA:Rekomendasi 7 HP Flagship Terbaik 2025: Kamera Dewa & Performa Ngebut

Ia menambahkan, praktik ini seolah sudah menjadi aturan tak tertulis. Bila sekolah tidak menyetorkan uang tersebut, maka bantuan di tahun berikutnya dipastikan tidak akan lagi turun.

TK di Garut Ikut Terdampak

Pada 2025 ini, sejumlah sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dilaporkan menerima bantuan tersebut.

Di antaranya TK Al Kautsar, TK Al Junaediyah, TK Aisyiah 2, dan TK Al Khoeriyah. Bantuan berasal dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen RI.

Program bantuan tersebut sejatinya diperuntukkan bagi pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), penyediaan perabotan penunjang UKS, hingga pembangunan area bermain anak. 

Namun, kewajiban setoran hingga 15 persen dari total bantuan dinilai sangat memberatkan pihak sekolah.

“Kami menyesalkan adanya kewajiban setoran sebesar 15 persen ini. Tapi kalau tidak setor, bantuan berikutnya dipastikan tidak turun,” tambah pengelola sekolah itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan