Miris! Siswa SMP dan SMA di Indramayu Tak Bisa Baca dan Hitung, Lucky Hakim Geram

Miris! Siswa SMP dan SMA di Indramayu Tak Bisa Baca dan Hitung, Lucky Hakim Geram-ist/net-

Rel, Bacakoran.co – Fakta mengejutkan datang dari dunia pendidikan di Indramayu, Jawa Barat. 

Bupati Indramayu Lucky Hakim dibuat geram setelah mendapati kenyataan bahwa masih ada siswa SMP hingga SMA yang tidak bisa membaca dan berhitung dasar.

Fenomena ini terungkap setelah Satpol PP Indramayu merazia sekelompok pelajar yang kedapatan bolos sekolah di areal Makam Selawe, Sindang, pada Senin (11/8/2025). 

Dari razia itu, sekitar 10 siswa diamankan dan dibawa ke Kantor Satpol PP dan Damkar Indramayu untuk dilakukan pembinaan.

BACA JUGA:Karnaval HUT RI ke-80 di Empat Lawang Meriah, Bupati Joncik Muhammad Turun Langsung Saksikan Semangat Warga

BACA JUGA:Lomba Gerak Jalan Indah HUT RI ke-80 di Empat Lawang Dihadiri Wabup, 129 Regu Ikut meriahkan Lombah

Terbongkar Siswa SMP Tak Bisa Membaca

Dalam pembinaan, Lucky Hakim yang menerima laporan video tersebut terkejut ketika mengetahui ada siswa kelas 9 SMP yang sama sekali tidak bisa membaca. Lebih mengejutkan lagi, seorang siswa kelas 12 SMA tidak mampu menjawab soal hitungan sederhana seperti 3x4.

“Saya kaget banget lihat video ketika Kasatpol PP merazia anak-anak yang bolos sekolah. Ternyata ada yang kelas 9 nggak bisa baca, bahkan ada yang SMA nggak bisa hitung 3x4,” ujar Lucky Hakim dalam sebuah rekaman video, Senin (18/8/2025).

Banyak Anak Lulus SD Tak Bisa Baca

Lucky mengaku semakin prihatin setelah mendapati fakta bahwa kasus ini bukan hal yang langka. Menurut laporan yang ia terima, banyak siswa lulusan SD di Indramayu yang masih belum bisa membaca.

“Ini jadi PR besar bagi kita semua. Kalau mereka tidak pernah sekolah mungkin bisa kita masukkan ke kejar paket. Tapi masalahnya, mereka sudah sekolah bertahun-tahun, kok masih tidak bisa baca? Ini gimana?” tegas Lucky.

Penyebab dan Tantangan Pendidikan

Menurut Lucky, kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari masalah kurikulum, pelaksanaan undang-undang pendidikan, hingga lemahnya sistem pembelajaran. Karena itu, ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh agar fenomena ini tidak semakin meluas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan