Dari Desa ke Doktor: Kisah Inspiratif Mahfudz Sulaiman, Dosen Probolinggo yang Raih Gelar Cumlaude

Dari Desa ke Doktor: Kisah Inspiratif Mahfudz Sulaiman, Dosen Probolinggo yang Raih Gelar Cumlaude-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Perjuangan dalam dunia pendidikan seringkali membutuhkan pengorbanan besar, termasuk tekad, kesabaran, dan keyakinan yang kuat.
Hal inilah yang tercermin dari sosok Dr. Mahfudz Sulaiman, dosen muda asal Desa Ganting Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, yang baru saja meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Interdisipliner dengan predikat Cumlaude dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Keberhasilan Mahfudz menambah daftar panjang akademisi berprestasi di Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong, Probolinggo, yang kini memiliki 24 dosen bergelar Doktor. Saat ini, Mahfudz juga dipercaya menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Bahasa Asing (PSBA) UNZAH Genggong.
Perjalanan Panjang dari Desa Hingga Pascasarjana
Lahir pada 23 Mei 1992 dari pasangan KH. Abdul Manan Ahmadi (Alm) dan Hj. Siti Maryam, Mahfudz tumbuh di lingkungan sederhana. Pendidikan formalnya dimulai di SDN Puspan, Maron, sebelum melanjutkan ke Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci Manyar, Gresik. Di pesantren inilah ia menimba ilmu mulai dari MTs, MA hingga perguruan tinggi di Universitas Kyai Abdullah Faqih (UNKAFA).
BACA JUGA:Joncik Muhammad Rombak 62 Pejabat:
Tahun 2015, Mahfudz melanjutkan studi magister di Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) dan berhasil menyelesaikannya pada 2017. Tidak berhenti di situ, ia memperluas wawasannya lewat program Short Course di Malaysia dan Singapura tahun 2018, hingga akhirnya menuntaskan pendidikan doktoralnya pada 2025.
Menyeimbangkan Pendidikan dan Keluarga
Pada 2017, Mahfudz menikah dengan Qurrotul Aini, M.Pd, dan kini dikaruniai tiga anak: Abdul Hadi Al-Abqary, Ainiya Ahlaa Aisy, serta Chaninah Zahro Al-Batul. Meski sibuk meniti karier akademik, ia mampu membagi waktu dengan baik antara keluarga dan dunia pendidikan.
Selain mengajar, Mahfudz aktif menulis karya ilmiah dan buku, salah satunya berjudul Catatan Mas Doktor: Perjalanan Intelektual dan Percikan Pemikiran. Ia juga memiliki ketertarikan pada dunia pemasaran konten pendidikan di media sosial.
Filosofi Hidup: Pendidikan Adalah Jalan Bisnis Kehidupan
Menurut Mahfudz, dunia pendidikan sama dengan dunia bisnis, penuh dengan jatuh bangun. "Jatuh bangun sudah hal biasa, namun mereka yang sukses adalah yang punya mental kuat untuk bangkit dari kegagalan," ujarnya.
Ia menambahkan, sejak 2005 langkah awalnya di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin merupakan titik balik perjalanan intelektualnya. Keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan menuju kemanfaatan, akhirnya mengantarnya menjadi inspirasi bagi banyak orang.