Polisi Bantu Siswi SD di Pangandaran Lepas dari Kecanduan HP, Kini Kembali Sekolah

Polisi Bantu Siswi SD di Pangandaran Lepas dari Kecanduan HP, Kini Kembali Sekolah-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Kisah menyentuh datang dari Desa Kertaharja, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Seorang siswi sekolah dasar (SD) berinisial D (12) akhirnya berhasil kembali ke bangku sekolah setelah dua pekan absen lantaran kecanduan bermain handphone.
Kasus ini terungkap berkat laporan kakak kandung D kepada pihak kepolisian. Diketahui, kedua orang tua D bekerja di Malaysia, sehingga pengasuhan sehari-hari hanya ditanggung sang kakak. “Awalnya saya menerima laporan dari kakaknya. Katanya, adik dia mengurung diri di kamar dan tidak mau sekolah karena kecanduan main game di HP,” ungkap Brigadir Kuswandi, Bhabinkamtibmas Desa Kertaharja, Rabu (17/9/2025).
Pendekatan Persuasif Polisi
Menindaklanjuti laporan tersebut, Brigadir Kuswandi bersama pihak sekolah mendatangi kediaman D. Setibanya di rumah, mereka menemukan D mengurung diri, enggan berinteraksi, dan hanya keluar kamar untuk keperluan tertentu. Bahkan, siswi ini diketahui memiliki tiga unit handphone dengan spesifikasi tinggi yang digunakannya untuk bermain game.
BACA JUGA:6 Rekomendasi SMA Terbaik di Sulawesi Selatan Tahun 2025
Melalui edukasi ringan, Kuswandi menjelaskan dampak negatif kecanduan gadget, mulai dari risiko kerusakan mata hingga ancaman terhadap masa depan pendidikan. “Saya katakan padanya, kalau terus seperti itu bisa merusak mata dan mengganggu masa depan. Bahkan saya sempat mengancam secara halus akan membawanya ke barak, sampai akhirnya dia menangis dan mau kembali ke sekolah,” ujar Kuswandi.
HP Diamankan, Anak Kembali Ceria
Sebagai langkah tegas, ketiga handphone milik D diamankan. Namun, tanpa sepengetahuan anak tersebut, ponsel-ponsel itu sebenarnya diserahkan kepada keluarga agar tidak diberikan lagi. “Saya bilang ke anak itu, HP-nya saya ambil. Padahal sudah saya serahkan ke keluarganya,” tambahnya.
Kini, D kembali bersekolah dan mulai berbaur dengan teman-temannya. Brigadir Kuswandi memastikan akan terus memantau kondisi D sebagai bentuk kepedulian kepada warga binaan. “Alhamdulillah sekarang sudah sekolah lagi, tapi saya akan terus pantau,” tegasnya.
BACA JUGA:7 Rekomendasi SMA Terbaik di Jambi untuk Tahun 2025
BACA JUGA:5 Rekomendasi SMA Terbaik di Jawa Timur untuk Tahun 2025
Kisah ini menjadi pengingat akan bahaya kecanduan gadget pada anak-anak, sekaligus bukti pentingnya peran keluarga, sekolah, dan aparat dalam menyelamatkan generasi muda dari dampak buruk teknologi.