Pelatih Hengkang, Rashford Tertahan, Baleba Jadi Rebutan

REL, Inggris - Manchester United tengah berada di fase penuh gejolak. Setelah kalah dari Arsenal di Premier League beberapa pekan lalu, kini Setan Merah kembali menerima pukulan telak. Kali ini bukan di lapangan, melainkan di ruang staf pelatih.

Nama David Horseman, yang baru tiga bulan bergabung sebagai asisten pelatih tim U-21 Manchester United, resmi hengkang ke Arsenal. Horseman ditunjuk sebagai elite player development coach di bawah manajemen akademi The Gunners yang dipimpin Per Mertesacker.

Kepergiannya jelas mengejutkan banyak pihak, mengingat ia baru saja menandatangani kontrak di Old Trafford setelah pengalaman singkatnya sebagai pelatih caretaker Bristol Rovers. Namun kerja cepatnya bersama akademi United rupanya langsung memikat hati Arsenal.

"David akan bekerja erat dengan pelatih akademi kami untuk mengelola tim U-19 di UEFA Youth League dan EFL Trophy," bunyi pernyataan resmi Arsenal.

BACA JUGA:Arsenal Selamat dari Kekalahan

Sementara itu, kabar dari Marcus Rashford juga menyedot perhatian. Penyerang Inggris berusia 27 tahun itu tampil impresif selama masa peminjaman di Barcelona. Puncaknya, ia mencetak dua gol penentu kemenangan saat Blaugrana mengalahkan Newcastle di Liga Champions.

Namun, mimpi Rashford untuk dipermanenkan Barcelona menemui hambatan besar. La Liga kembali memperketat batasan gaji klub, memaksa Barcelona untuk memangkas anggaran dari £404 juta menjadi £306 juta. Situasi ini membuat klausul pembelian Rashford senilai £26 juta terancam sulit direalisasikan.

Meski tampil gemilang, kondisi keuangan Barca bisa jadi penghalang serius untuk melanjutkan kerja sama jangka panjang.

Di bursa transfer, Manchester United masih mengincar gelandang muda Brighton, Carlos Baleba. Musim panas lalu, Setan Merah dikaitkan dengan tawaran £100 juta, namun mundur karena harga selangit. Kini, situasi berubah drastis.

BACA JUGA:Ruben Amorim Tak Akan Ubah Formasi

Baleba mulai kehilangan menit bermain di Brighton. Pelatih Fabian Hurzeler menekankan pentingnya sang pemain untuk tetap rendah hati setelah rumor transfer besar yang sempat menghampiri.

"Ketika ada klub besar seperti Manchester United datang, pasti memengaruhi pemain muda. Yang terpenting adalah tetap rendah hati dan bekerja keras," ujar Hurzeler.

Tiga kisah berbeda — pelatih yang hengkang ke rival, bintang yang terancam gagal dipermanenkan, serta target transfer yang masih menggantung — menggambarkan situasi Manchester United saat ini.

Setan Merah memang sedang dalam tahap membangun ulang skuad, namun perjalanan tersebut tampaknya penuh liku. Keputusan-keputusan di bulan mendatang bisa menentukan apakah mereka akan kembali berjaya atau terus tertinggal di belakang para pesaing. (*)