Wamendikti Beberkan Perbedaan Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat di Era Prabowo

Doc/Foto/Ist--
Rel, Bacakoran.co – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Sains Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie menjelaskan secara gamblang perbedaan mendasar antara Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda yang digagas di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurut Stella, Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi masyarakat dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini menjadi jawaban pemerintah untuk memastikan akses pendidikan merata bagi kalangan yang kurang beruntung secara ekonomi.
Sementara itu, Sekolah Garuda hadir sebagai sekolah unggulan yang berorientasi pada prestasi.
Berbeda dengan Sekolah Rakyat, akses ke Sekolah Garuda tidak terbatas hanya pada latar belakang ekonomi tertentu.
“Sekolah Garuda berkomitmen memberikan akses kepada mereka yang paling berprestasi dari kalangan manapun. Baik dari keluarga miskin, menengah, hingga keluarga mampu,” jelas Stella saat konferensi pers di Gedung Kwarnas, Jakarta, Senin (22/9).
BACA JUGA:Biaya Kuliah S2 UI 2025: Rincian Lengkap Semua Program Studi dan Pendaftaran
BACA JUGA:Kemendikdasmen Imbau Siswa Tidak Stres Hadapi TKA 2025: Bukan Penentu Kelulusan
Dua Skema Pendidikan di Sekolah Garuda
Stella menegaskan, Sekolah Garuda akan menerapkan dua skema dalam penerimaan siswa:
Beasiswa penuh bagi 80 persen peserta didik dari keluarga kurang mampu.
Berbayar bagi 20 persen siswa berprestasi dari keluarga berkecukupan.
“Yang 20 persen itu tetap berbayar. Mereka punya prestasi tapi mampu secara ekonomi, sehingga tidak perlu negara menanggung biaya mereka,” tambahnya.
Seleksi Transparan dan Objektif
Untuk menjaga kualitas, penerimaan siswa akan dilaksanakan secara transparan dan objektif. Proses seleksi didasarkan pada tiga aspek utama:
Prestasi akademik,