Gubernur Dedi Mulyadi Minta MBG Dihentikan di Jabar, Prabowo Ngotot Lanjut Jalan Terus
Gubernur Dedi Mulyadi Minta MBG Dihentikan di Jabar, Prabowo Ngotot Lanjut Jalan Terus-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto terus menuai kontroversi.
Setelah ratusan siswa di Jawa Barat dilaporkan keracunan akibat menu MBG, desakan agar program ini dihentikan semakin kencang terdengar.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahkan secara tegas meminta agar MBG dihentikan sementara di wilayahnya. Usulan ini ia sampaikan usai rapat evaluasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Bogor, Senin (29/9/2025).
“Evaluasinya satu dihentikan sementara, yang kedua ada langkah-langkah teknik dan administratif yang segera ditempuh,” kata Dedi.
Menurutnya, jeda diperlukan agar pemerintah daerah bisa meninjau ulang mekanisme program, mulai dari pengawasan dapur, distribusi, hingga standar bahan pangan yang digunakan. Ia juga menyoroti praktik guru yang selama ini diminta mencicipi makanan sebelum dibagikan ke siswa. “Sebaiknya itu dikerjakan tim teknis khusus, bukan guru,” tegasnya.
BACA JUGA:Paripurna Istimewa DPRD HUT Muba ke-69 Berjalan Suksek
BACA JUGA:Bupati Joncik Muhammad Tegaskan Pentingnya Keamanan Desa Saat Penandatanganan Fakta Integritas
Prabowo Kukuh Lanjutkan Program
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto tetap berkomitmen melanjutkan program MBG. Dalam pidatonya di penutupan Munas VI PKS di Jakarta, Prabowo mengklaim program MBG telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dalam 11 bulan berjalan.
Ia mengakui ada kasus keracunan, namun menurutnya angka tersebut tidak sampai 1 persen dari total distribusi makanan. “Penyimpangan atau kesalahan hanya 0,00017 persen. Program ini manfaatnya sangat besar,” ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan pemerintah akan terus melakukan evaluasi, termasuk memberi arahan teknis terkait kebersihan dan prosedur distribusi makanan.
Chef Arnold Ikut Bicara
Sorotan juga datang dari publik figur kuliner. Chef Arnold Poernomo menyebut MBG sebagai program bagus namun eksekusinya kurang tepat. Ia mengaku kasihan dengan anak-anak, orang tua, hingga tim dapur yang harus menghadapi kasus keracunan massal.
Chef Arnold bahkan menyarankan agar tim profesional kuliner dilibatkan dalam penyusunan menu dan standar dapur MBG.