Heboh! Guru Disuruh Cicipi Menu MBG dan Bereskan Ompreng, P2G Tegas Menolak — Kemendikdasmen Siapkan Insentif

Heboh! Guru Disuruh Cicipi Menu MBG dan Bereskan Ompreng, P2G Tegas Menolak — Kemendikdasmen Siapkan Insentif-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Wacana pelibatan guru dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai polemik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana menugaskan guru sebagai penanggung jawab teknis MBG di sekolah, namun rencana ini langsung ditolak keras oleh organisasi profesi guru.
Penolakan paling tegas datang dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G). Mereka menilai, pelibatan guru secara langsung dalam kegiatan distribusi MBG tidak hanya mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM), tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan kerja para pendidik.
???? “Guru Bukan Juru Icip atau Petugas Kebersihan”
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, menyampaikan kritik keras terhadap wacana ini. Menurutnya, guru sudah memiliki beban kerja yang berat sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, khususnya Pasal 35 yang menegaskan bahwa beban kerja guru mencakup merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, serta membimbing peserta didik.
BACA JUGA:Korban Tewas Ponpes Sidoarjo Bertambah Jadi 52 Orang, Evakuasi Masih Berlangsung Hingga Malam Hari
“Pekerjaan guru adalah mengajar, bukan mencicipi makanan, menjaga anak makan, atau membereskan ompreng. Ini bukan hanya soal beban kerja, tapi juga soal kesehatan dan keselamatan guru di sekolah,” tegas Iman dalam keterangannya di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).
Menurut Iman, rencana pelibatan guru dalam distribusi MBG melenceng jauh dari fungsi utama tenaga pendidik. Ia menilai, penugasan seperti mencicipi menu MBG sebelum dibagikan, mengawasi siswa saat makan, hingga membersihkan wadah makanan (ompreng) adalah bentuk eksploitasi non-akademik terhadap profesi guru.
???? Pemerintah Siapkan Insentif Khusus
Menanggapi kritik tersebut, pihak Kemendikdasmen menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan insentif bagi guru yang ditugaskan sebagai penanggung jawab teknis MBG di sekolah. Langkah ini diharapkan menjadi bentuk penghargaan atas kontribusi guru dalam menyukseskan program nasional peningkatan gizi pelajar.
Meski demikian, P2G menegaskan bahwa pemberian insentif tidak menyelesaikan akar masalah. Menurut mereka, pemerintah perlu mencari solusi alternatif, seperti merekrut petugas khusus untuk menangani MBG agar guru tetap fokus pada tugas utama mereka.
“Kalau guru terus dibebani tugas non-pedagogis seperti ini, fokus pendidikan bisa terganggu. Anak-anak justru yang dirugikan,” lanjut Iman.
???? Konteks Lapangan: Pembagian MBG Sudah Berjalan