Gunung Dempo Masih Berstatus Waspada
--
REL, Pagaralam - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia melalui Badan Geologi kembali mengeluarkan surat edaran Nomor 1343.Lap/GL.03/BGL/2025 mengenai evaluasi aktivitas Gunung Dempo, Sumatera Selatan, untuk periode 16–30 September 2025. Dalam laporan tersebut, Gunung Dempo masih berada pada tingkat aktivitas Level II atau Waspada.
Berdasarkan laporan resmi Badan Geologi, hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Dempo pada periode ini relatif sama dengan periode sebelumnya, meski masih tergolong cukup tinggi.
Secara visual, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut, sementara asap kawah tidak teramati. Cuaca di sekitar gunung cenderung cerah hingga mendung, dengan arah angin bervariasi ke utara, timur, selatan, dan barat, serta suhu udara berkisar antara 18–28°C.
BACA JUGA:Dukung Program Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV
Dari hasil pengamatan instrumental, tercatat adanya 4 kali gempa hembusan, 5 kali gempa Low Frequency, 8 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, serta 7 kali gempa tektonik jauh. Selain itu, juga terdeteksi getaran tremor menerus dengan amplitudo antara 0,5–1 mm (dominan 0,5 mm). “Kegempaan pada periode ini relatif sama dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun masih tergolong tinggi,” tulis laporan resmi Badan Geologi.
Meski demikian, tidak teramati adanya erupsi selama periode tersebut. Aktivitas tremor yang mengindikasikan kenaikan fluida atau pemanasan air kawah di kedalaman dangkal tercatat cenderung menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan hasil evaluasi tersebut, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, serta pendaki tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah, dan hingga radius 2 kilometer ke arah sektor utara yang merupakan arah bukaan kawah Gunung Dempo.
Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dempo juga diminta untuk tetap tenang, tidak mudah percaya terhadap isu-isu atau informasi yang tidak resmi terkait erupsi, serta selalu mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sumatera Selatan dan BPBD Kota Pagar Alam.
BACA JUGA:Perkuat sosialisasi MADANI Jilid 2
Pihak Badan Geologi menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Dempo akan terus dievaluasi secara berkala, atau segera jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Status dan rekomendasi yang berlaku saat ini akan tetap digunakan hingga adanya laporan evaluasi berikutnya. (*)