Cegah Penularan TBC, Warga Binaan Diperiksa

REL, Empat Lawang - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Empat Lawang, bersinergi dengan Puskesmas Tebing Tinggi, menjalankan kegiatan pemeriksaan dan skrining Tuberkulosis (TBC) serta penyakit menular lainnya terhadap warga binaan.

Inisiatif ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya potensi penularan penyakit di lingkungan Lapas.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Empat Lawang, diwakili oleh Kasi Binadik & Giatja Ismaton, menegaskan pentingnya kegiatan ini. Menurutnya, Lapas merupakan lingkungan yang rentan terhadap penularan penyakit, termasuk TBC.

Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, diharapkan adanya deteksi dini terhadap penyakit tersebut, sehingga penanganan lebih cepat dapat dilakukan.

BACA JUGA:Tim Gabungan Bongkar 33 Tempat Penyulingan Minyak Ilegal

"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mendeteksi lebih dini penyakit TBC dan penyakit menular lainnya di Lapas Kelas IIB Empat Lawang. Langkah ini diambil untuk mencegah penularan penyakit dengan memberikan penanganan yang lebih cepat, sehingga dapat menurunkan angka penularan penyakit TBC di lingkungan ini," ujar Ismaton.

Pemeriksaan dan skrining ini bukan hanya sebagai langkah preventif, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Lapas Kelas IIB Empat Lawang untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan warga binaan.

Dengan adanya kerjasama antara lembaga pemasyarakatan dan puskesmas setempat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi seluruh penghuni Lapas.

Meskipun kegiatan ini bersifat rutin, namun dampak positifnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

BACA JUGA:Polsek Kikim Barat Ungkap Kasus Curat

Deteksi dini penyakit, terutama yang berkaitan dengan penularan, memberikan kesempatan untuk melakukan intervensi medis yang lebih efektif. Selain itu, upaya ini sejalan dengan prinsip pencegahan yang lebih baik daripada pengobatan.

Semoga kegiatan pemeriksaan dan skrining yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Empat Lawang bersama Puskesmas Tebing Tinggi dapat menjadi contoh bagi lembaga sejenis dalam menjaga kesehatan masyarakat di wilayahnya.

Upaya bersama ini diharapkan tidak hanya mengurangi risiko penularan penyakit di Lapas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi keseluruhan komunitas. (*)