4 Strategi Cerdas Kemendikdasmen Siapkan Murid SMK Jadi Tenaga Kerja Siap Saing, Bahkan ke Luar Negeri!

4 Strategi Cerdas Kemendikdasmen Siapkan Murid SMK Jadi Tenaga Kerja Siap Saing, Bahkan ke Luar Negeri!-ist/net-

Rel, Bacakoran.co — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya menjadikan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai tenaga kerja yang terampil, profesional, dan siap bersaing di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menegaskan, pendidikan vokasi adalah kunci untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, Kemendikdasmen menyiapkan empat strategi besar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa SMK agar benar-benar mumpuni.

“Kami ingin memastikan murid SMK tidak hanya punya ijazah, tetapi juga punya skill yang dibutuhkan dunia kerja,” ujar Mu’ti dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Gedung Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Berikut empat strategi Kemendikdasmen untuk mempersiapkan murid SMK menjadi tenaga kerja unggul.

BACA JUGA:Poco X6 Pro 5G Resmi Meluncur! Performa Sadis Dimensity 8300 Ultra Cuma Rp4 Jutaan

BACA JUGA:Realme C67 5G, HP Gaming Irit Daya dengan Performa Kencang dari Dimensity 6100+!

???? 1. Penerapan SMK 4 Tahun

Abdul Mu’ti menjelaskan, konsep SMK 4 tahun menjadi langkah strategis agar siswa memiliki waktu lebih panjang untuk memperdalam praktik dan persiapan dunia kerja. Beberapa sekolah bahkan sudah menerapkannya, seperti SMK Pembangunan di Semarang.

“Satu tahun terakhir mereka khusus dipersiapkan untuk masuk dunia kerja, seperti jenjang D1 tapi tetap statusnya SMA,” jelas Mu’ti.

Program ini dinilai efektif untuk menyiapkan lulusan SMK yang benar-benar matang secara keahlian dan mental sebelum terjun ke dunia industri.

???? 2. SMK Berbasis Keunggulan Lokal

Strategi kedua adalah menghadirkan SMK berbasis potensi daerah. Artinya, jurusan dan program keahlian disesuaikan dengan sumber daya lokal yang ada.

Jika SMK berada di daerah penghasil kopi atau teh, maka sekolah akan mengembangkan program pengolahan hasil perkebunan agar siswa dapat menciptakan produk unggulan daerahnya sendiri.

“Kami dorong SMK untuk fokus pada potensi lokal agar mampu menggerakkan ekonomi daerah,” terang Mu’ti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan