iPhone 17 Air dan Galaxy S25 Edge Lesu di Pasaran, Apple dan Samsung Pangkas Produksi Besar-besaran
Penjualan iPhone 17 Air dan Galaxy S25 Edge anjlok tajam. Konsumen menilai ponsel ultra-tipis ini kalah fitur dan baterai dibanding model Pro dan Ultra.-ISTIMEWA-
REL, JAKARTA - Permintaan terhadap smartphone ultra-tipis tampaknya belum mampu menarik minat pasar.
Berdasarkan laporan Economic Times, penjualan iPhone 17 Air—ponsel tertipis yang pernah dibuat Apple—turun drastis sejak peluncurannya pada pertengahan September 2025.
Awalnya, model ini menyumbang sekitar 8–10% dari total penjualan seri iPhone 17, namun angkanya anjlok menjadi hanya 2–3% saat periode puncak belanja di musim festival.
Padahal, permintaan smartphone secara umum meningkat berkat penurunan tarif pajak barang dan jasa (GST).
Fenomena serupa juga terjadi pada Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut data Counterpoint Research, model ramping Samsung itu hanya menyumbang 2% penjualan di minggu peluncuran, dan menurun hingga di bawah 1% pada paruh kedua 2025.
Beberapa retailer bahkan mengembalikan stok ke distributor akibat rendahnya minat pembeli.
BACA JUGA:Resmi Bocor! Xiaomi 17 Air Siap Guncang Pasar dengan Desain Super Tipis & Kamera 200MP
BACA JUGA:Laptop Gaming Baterai Awet 2025: Main 10 Jam Tanpa Takut Lowbat!
Seorang analis dari TF Securities, Ming-Chi Kuo, mengungkapkan bahwa Apple akan memangkas kapasitas produksi iPhone Air hingga 80% pada kuartal pertama 2026.
Kuo menambahkan, sejumlah komponen yang memiliki waktu produksi panjang juga akan dihentikan menjelang akhir tahun.
Sementara itu, laporan dari Hana Financial menyebutkan Samsung membatalkan peluncuran penerus Galaxy S25 Edge tahun depan, setelah hanya mencatat pengiriman 1,31 juta unit secara global hingga Agustus 2025—jauh tertinggal dari Galaxy S25 (8 juta unit) dan Galaxy S25 Ultra (12 juta unit).
Para analis menilai penyebab utama lesunya penjualan terletak pada perbedaan fitur dan daya tahan baterai yang signifikan antara model tipis dan model premium lainnya.
Konsumen cenderung memilih model Pro dan Ultra, meski dengan harga lebih tinggi, karena menawarkan spesifikasi lebih lengkap, kamera lebih baik, dan baterai lebih besar.
Seorang retailer di New Delhi bahkan mengaku menolak menjual model ultra-tipis karena “tidak memberikan nilai lebih dibanding model reguler.”